UNAIRNEWS– Sehat itu murah, tapi akan mahal jika menjadi sakit. Jadi, sehat merupakan sebuah kemewahan. Kalimat itu menjadi prinsip penting untuk menentukan pola gaya hidup sehat. Karena, menuju gaya hidup sehat merupakan kunci work life balance.
Dalam mencapai pola hidup sehat yang baik, UNAIR melalui Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) memfasilitasi (tendik) tenaga kependidikan dan civitas akademik memanfaatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Tepatnya di Gedung Rektorat UNAIR pada Selasa (25/10/2022).
Pemeriksaan itu dimanfaatkan tendik UNAIR guna mendeteksi sejak dini potensi penyakit atau gangguan yang timbul. Selain itu, pemeriksaan kesehatan berguna untuk merencanakan metode penanganan dan pengobatan yang tepat sebelum penyakit berkembang.
Selain pemeriksaan, acara dilanjutkan dengan seminar yang bertajuk talkshow. Seminar yang merupakan buah kerja sama SDM dan AHPC (Airlangga Health Promotion Centre) itu menghadirkan tiga narasumber dari berbagai latar belakang. Di antaranya sesi pertama ada ahli gizi Qonita Rachmah G Gz M Sc yang mengedukasi Happy and Healty Life Skill. Berlanjut sesi kedua dari Tim Geriatri RS Soetomo Surabaya yang diwakili oleh dr Rida Haryono Spesialis Saraf dan Konsultan. Dan, sesi terakhir membahas bagaimana manajemen stres oleh ahli psikolog Listyati Setyo Palupi S Psi M Dev Prac.
Talk show itu menjelaskan bahwa risiko penyakit serius tidak bisa disepelekan. Terutama penyakit yang disebabkan faktor makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi.
“Kita harus memulai memodifikasi gaya hidup kita secara keseluruhan. Karena, makan itu seperti menabung ya. Kalau kita menabung yang baik baik, maka status kesehatan kita akan jauh lebih baik,” katanya.
“Tapi, kalau kita menabung yang jelek-jelek seperti menabung lemak, gula, garam ya nanti tinggal menunggu waktu. Menunggu waktu risiko timbulnya penyakit serius,” ujar ahli gizi Qonita.
Pedoman Gizi Seimbang
Karena itu, Qonita menyarankan untuk menerapkan pedoman gizi seimbang (PGS). Yaitu, pintar dalam memilih variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dengan berolahraga, dan selalu memantau berat badan ideal.
Acara kembali berlanjut pada sesi yang dipimpin oleh Tim Geriatri. Audiensi diajak melakukan senam otak yang dipimpin oleh dr Rida Haryono. Tujuannya tidak lain adalah melatih elastisitas otak dan konsentrasi agar semakin tua otak dapat merencanakan sesuatu dengan baik dan menghidari pikun.
“Tidak ada otak yang semakin tua itu tidak baik, tetapi otak yang sehat semakin tua akan semakin cemerlang,” ujarnya.
Keseimbangan
Terakhir, ahli psikolog Listyati Setyo Palupi memberikan wejangan bagaimana agar mencapai work balance life. Work balance life diukur dari bagaimana seseorang memiliki kemampuan menyeimbangkan tanggung jawab atau pekerjaan dan hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
Sehingga seseorang harus jeli memilih asupan makanan bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik seperti bekerja dan berolahraga. Secara tidak langsung, work life balance akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya Kesehatan jika punya kesadaran menerapkan healthy lifestyle dengan baik.
Penulis: Sintya Alfafa
Editor: Feri Fenoria