Universitas Airlangga Official Website

Jejaki Negeri Jiran, 17 Mawapres FF UNAIR Timba Ilmu di Management and Science University

Potret mawapres FF UNAIR ketika berkunjung ke MCU

UNAIR NEWS – Pada 12 hingga 23 Desember 2022 lalu, sebanyak 17 mahasiswa berprestasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bertandang ke Malaysia untuk mengikuti sejumlah perkuliahan dan magang. Ke-17 mahasiswa tersebut terdiri dari tiga orang setiap angkatan 2019-2022 dan lima orang mahasiswa profesi apoteker.

“Kegiatan perkuliahan diikuti oleh mahasiswa angkatan 2020, 2021, dan 2022, sedangkan kegiatan magang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2019 dan mahasiswa profesi,” ungkap Riko Setiawan, salah satu mawapres yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Beragam Pengalaman

“Kegiatan magangnya seru, sih, diskusi studi kasus bersama apoteker penanggung jawab Rumah Sakit MCU tentang regulasi serta pengelolaan obat-obatan narkotika dan psikotropika yang memang berbeda antara Indonesia dengan Malaysia. Selain itu, kami juga mendapat proyek berupa membuat layout ruangan TPN (Total Parenteral Nutrition) yang seharusnya ada di rumah sakit, tapi belum ada di Rumah Sakit MCU,” papar Riko. 

Riko dan mahasiswa magang lain juga ditunjukkan software yang menghubungkan antar departemen di Rumah Sakit MCU serta langkah-langkah mulai dari mempersiapkan obat hingga memberikan etiket pada pasien.

Menurut Riko, sebagai mahasiswa yang belum menempuh pendidikan profesi dan mencoba magang, kegiatan di MCU merupakan ilmu yang berharga. “Kita sebelumnya nggak tahu bagaimana cara kerja di rumah sakit dan nggak banyak bertemu langsung dengan obat-obatan, sekarang jadi tahu dan melihat langsung,” ungkapnya.

Pengalaman Pertama sebagai Mahasiswa Baru

Selain Riko, Angeline Felisca mahasiswa baru Fakultas Farmasi UNAIR juga mengaku bahwa ia senang mendapat pengalaman baru ini. Ia mengaku perbedaan menempuh pendidikan antara di Indonesia dan Malaysia cukup terasa.

“Budaya di sana, dosen datang lebih awal dari pada mahasiswanya. Selain itu, beberapa perkuliahan juga kebanyakan diskusi jadi sampai tempat duduknya pun berkelompok-kelompok. Tapi untuk budaya itu, menurutku kurang baik sih karena kurang nyaman,” ujar mahasiswa angkatan 2022 tersebut.

Selain belajar, Angeline juga merasa bahwa kegiatan ini dapat menjadi ajang pendekatan antara mahasiswa baru dengan tingkatan yang lebih atas. “Seru, jalan-jalan bareng, banyak ngobrol sama kakak-kakak,” jelasnya. (*)

Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri

Editor : Binti Q. Masruroh