UNAIR NEWS – Keinginan gadis berparas manis bernama Karina Ratnaprilia untuk menjadi guru drum perempuan semakin terbuka. Berkat kegigihannya melatih diri sebagai solo drummer sejak masih kecil, Karina berhasil memenangkan berbagai event baik solo maupun band. Baru-baru ini, Karin sapaan akrabnya, memenangkan penghargaan The Best Drummer pada acara “Japanese Festival: Isshoni Tanoshimimashou 2016” yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya, dan Juara III lomba band Ramadhan Expo.
Saat ini Karin tercatat sebagai mahasiswa yang menempuh program studi Sastra Jepang FIB UNAIR. Sebelumnya, dari hobinya bermain drum, Karin pernah memperoleh Juara I Battle Drum se-Surabaya (R&b) Production 2013, dan “The best drummer Indie festival” se-Sidoarjo (2012). Selain deretan penghargaan tersebut, Karin juga pernah ambil bagian dalam Opening Band Mahadewa 19 Concert Gramedia Expo di Surabaya.
Kegemaran Karin bermain drum bermula dari kebiasaan menggebuk bangku sekolah bersama teman-teman, yang rata-rata adalah laki-laki. Kebiasaan tersebut kemudian ia disalurkan pada alat musik drum, yang umumnya banyak digemari oleh kaum laki-laki. Sang ibu yang menyadari bahwa Karin memiliki bakat di bidang musik, kemudian mengarahkan putrinya untuk mengikuti les drum.
Semenjak masih berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Karin sudah menggeluti hobinya demi mewujudkan keinginannya menjadi guru drum. Ia sekaligus ingin membuktikan bahwa perempuan juga pandai menggebuk drum. Ketika duduk pada bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), bersama dengan teman-temannya Karin membentuk sebuah band bersama teman-teman perempuannya. Juara I solo drum se-Surabaya menjadi prestasi pertamanya ketika masih berada di bangku SMA.
Karin yang sempat fakum menggebuk drum ketika awal kuliah, kemudian memutuskan untuk menekuni kembali kegemarannya tersebut. Kemampuan Karin memang tidak tanggung-tanggung dalam menjadi drumer perempuan. Dalam video yang diunggah di youtube, Karin berani meng-cover lagu-lagu hard rock milik band Amerika Serikat, Avenged Sevenfold. Lagu Critical Acclaim dan Afterlife, misalnya, menjadi garapannya yang bisa dilihat di laman youtube.
Dari deretan prestasinya dibidang drum ini, Karin pernah menjadi finalis Duta UNAIR tahun 2015. Diakuinya, menjadi Duta UNAIR bukan perkara yang mudah. Ia harus bersaing dengan 100 pendaftar dari berbagai fakultas di UNAIR. Pada ajang tersebut, ia masuk dalam 8 finalis Duta UNAIR tahun 2015.
Saat ini, Karin aktif menyalurkan hobinya pada beberapa komunitas baik di kampus maupun luar kampus. Selain aktif sebagai personil band prodi Sastra Jepang, Karin juga aktif di Badan Semi Otonom (BSO) Musik dan BSO Pakarsajen, FIB UNAIR. Selain itu, perempuan asal Surabaya ini juga aktif di komunitas drumer “Enjoy Your Drum Surabaya”. (*)
Penulis : Akhmad Janni
Editor : Binti Q. Masruroh