UNAIR NEWS – Karya fotografi Mahasiswa Komunikasi berhasil masuk dalam pameran yang terselenggara di Gobelins Paris University. Ialah Azra Syahirah dan Mufti Zidane Yudistira yang merupakan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2021. Karya tersebut terpajang pada pameran fotografi Gobelins Paris University mulai (9/11/2023) hingga (12/12/2023) mendatang.
Pameran karya itu merupakan hasil dari kegiatan residensi fotografi kerjasama antara Universitas Airlangga, Wisma Jerman, dan Institut Francais Indonesia (IFI) yang terlaksana September lalu. Hasil karya dari residensi fotografi tersebut kemudian terpajang dalam pameran yang terselenggara pada 2 tempat yaitu di Gobelins Paris University dan Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo.
Tuntutan Perkuliahan
Mufti Zidane Yudistira dalam wawancara menyatakan bahwa minatnya terhadap fotografi bermula dari tuntutan kegiatan perkuliahan. “Awalnya saya tidak tertarik tetapi kemudian orang tua saya membelikan saya sebuah kamera. Kegiatan perkuliahan juga menuntut saya untuk belajar fotografi, jadi saya memutuskan untuk mendalami fotografi hingga sekarang,” papar Mufti.
Dalam pameran fotografinya, Mufti Zidane mengangkat kisah seorang pemuda yang memilih untuk tetap bekerja pada sektor pertanian di kawasan Bromo. Zidane mengatakan alasannya memilih tema tersebut adalah untuk menggambarkan kehidupan warga Bromo yang masih mengandalkan alam sekitar. Ia merasa bangga karena karya tersebut bisa terpajang hingga ke pameran Gobelins Paris University.
“Saya merasa bangga karena ini merupakan pengalaman pertama saya untuk bisa menampilkan karya sampai ke Gobelins Paris University. Harapan saya semoga kedepannya bisa berpartisipasi dalam kegiatan residensi seperti ini lagi,” jelas Mufti.
Angkat Tema ‘Perempuan’
Selain Mufti Zidane, mahasiswa komunikasi yang turut menjadi bagian dari pameran itu adalah Azra Syahirah. Azra dalam wawancaranya menjelaskan bahwa ia mengangkat kisah seorang perempuan Bromo yang menginspirasi karena memiliki 2 pekerjaan yaitu sebagai petani dan waitress sebuah hotel.
“Melalui project ini, saya ingin membagikan cerita tentang seorang perempuan bernama Dyah yang memiliki 2 pekerjaan yaitu sebagai petani dan waitress hotel. Saya memberi judul karya saya ‘Kalih’ yang bermakna ganda dalam bahasa Jawa, dapat berarti ‘Dua’ atau ‘Bersama’. jelas Azra
Dalam karyanya, Azra ingin memperlihatkan kekuatan perempuan menjalani beberapa peran dalam kehidupan sehari-hari. Ia merasa harus mengabadikan momen tersebut karena teringat dengan sosok ibunya yang juga menjalani banyak peran yaitu sebagai ibu rumah tangga, bekerja sebagai dosen, dan sedang berkuliah S2.
“Mbak Dyah merupakan seorang wanita kuat pekerja keras. Ia mengambil beberapa peran sekaligus dalam satu waktu, sehingga membuat saya tergerak untuk mengabadikan momen kehidupannya. Mbak Dyah juga mengingatkan saya pada ibu saya. Saya percaya melalui project ini dapat menggambarkan bahwa seluruh wanita di dunia ini kuat,” pungkas Azra.
Penulis: Adinda Aulia Pratiwi
Editor: Nuri Hermawan