Universitas Airlangga Official Website

Kasus DBD Meningkat, Mahasiswa KKN BBK UNAIR Inisiasi Kegiatan Mojopurno Bersih dan Cegah DBD

Kegiatan penyulluhan DBD (Foto: Istimewa)
Kegiatan penyulluhan DBD (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia. Faktor risiko seseorang terkena demam berdarah dengue antara lain yakni tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Gambaran kasus DBD tahun 2023 di Kota Madiun telah menyerang 144 orang dengan 1 kasus kematian.

Pada saat ini, DBD telah menyerang 27 kelurahan di Kabupaten Madiun. Dilihat dari trend penyebarannya, jumlah kasus DBD tahun 2023 meningkat mengikuti curah hujan yaitu mulai bulan Januari hingga Maret, mengalami penurunan mulai April s/d Oktober, dan naik lagi pada bulan November dan Desember  (Data source: PPID Kota Madiun 2024).

Peningkatan kasus DBD beberapa waktu lalu yang terjadi di Dusun Krajan II, Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun ini merupakan salah satu beban permasalahan di daerah tersebut. Berdasarkan hasil observasi, kondisi lingkungan di sana memang terlihat kumuh serta kebersihannya kurang terjaga. Sedangkan, di daerah tersebut tidak terdapat survei atau pengawasan rutin terkait langkah 3M (Menutup, Menguras, Mengubur).

Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan DBD (Foto: Istimewa)
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan DBD (Foto: Istimewa)

Untuk itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 di Desa Mojopurno melakukan upaya pencegahan DBD dengan tajuk Mojopurno Bersih dan Cegah DBD. Kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan dan penyuluhan secara door to door. “Kami ingin melakukan survei untuk melihat apakah sikap dan perilaku masyarakat Dusun Krajan II terhadap pencegahan DBD sudah berjalan dengan baik atau tidak. Kami juga ingin agar mereka dapat meningkatkan aware terhadap lingkungan, sehingga kami melakukan pengawasan dan penyuluhan dengan metode door to door,” ujar Ketua Kelompok BBK 4 Desa Mojopurno.

Dalam pelaksanaannya, program ini berjalan dengan baik. Kegiatan dilakukan pada Rabu (10/7/2024) pukul 15.30 WIB di Dusun Krajan II. Jumlah responden yang dapatkan yakni sebanyak 22 Kartu Keluarga (KK). Kegiatan dilakukan meliputi pengisian survei kepada setiap KK melalui google form, pemberian edukasi, serta pemberian bingkisan dan bubuk abate. Adapun materi edukasi yang diberikan antara lain terkait gambaran dan gejala penyakit DBD, cara penanganan, serta langkah pencegahan DBD.

Hasil survei menunjukkan bahwa  pada aspek sikap sebanyak 16 responden (72,73%) termasuk kategori baik, 5 responden (22,73%) termasuk kategori kurang, dan 1 responden (4,55%) termasuk kategori sangat baik. Pada aspek perilaku, 17 responden (77,27%) termasuk kategori cukup, 4 responden (18,18%) termasuk kategori baik, dan 1 responden (4,55%) termasuk kategori kurang.

“Evaluasi dari program ini yakni terdapat beberapa rumah warga yang kosong sehingga tidak bisa dilakukan penyuluhan secara menyeluruh. Selain itu, sikap dan perilaku masyarakat terkait pencegahan DBD masih harus ditingkatkan melalui penyuluhan dan skrining secara rutin agar kasus DBD tidak terulang kembali,” lanjutnya.

Penulis: Tim KKN BBK 4 Desa Mojopurno

Editor: Yulia Rohmawati