Universitas Airlangga Official Website

Keanekaragaman Jamur Liar pada Hutan Hujan Tropis

Foto oleh Redbubble

Hutan hujan tropis, sebagian besar ditemukan di daerah khatulistiwa, tipe hutan ini memiliki suhu dan kelembapan rata-rata yang cukup tinggi. Ciri khas hutan hujan tropis adalah curah hujan tahunan yang sangat tinggi. Jenis hutan ini menyediakan lingkungan yang baik bagi banyak flora dan fauna untuk tumbuh sehingga meningkatkan keanekaragaman organisme di sekitarnya. Hutan hujan tropis tersebar di lebih banyak tempat di dunia, salah satunya Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Ambyarsari. Taman Nasional Bali Barat adalah salah satu kawasan konservasi flora dan fauna di Bali, Indonesia. Luas TNBB adalah 19.002,89 ha dan pada tahun 2005 luas hutan hanya 5-10 ribu ha. Di Ambyarsari curah hujan tahunan minimum adalah 1.750 mm (69 in) dan 2.000 mm (79 in), suhu rata-rata bulan di atas 18°C sepanjang tahun (Woodward, 2004, 2013). Hutan ini memiliki kelembapan tinggi, demikian juga curah hujannya, sedangkan hari-hari hujan merata sepanjang tahun (Walter, 1971).

Hutan hujan tropis juga didominasi oleh hutan besar pohon yang membentuk tajuk dengan lapisan yang kokoh dan rapat. Semakin padat dan rapat tajuk, semakin sedikit intensitas cahaya yang diterima oleh lantai hutan dan tingkat kelembaban akan semakin tinggi. Cagar Alam Cisela Bojonglarang Jayanti yang terletak di Jawa Barat merupakan salah satu hutan hujan tropis yang khas. Selain Indonesia, hutan hujan tropis dapat ditemukan di negara lain, salah satu yang paling terkenal adalah hutan hujan Amazon. Hutan ini bisa dibilang merupakan ekosistem terestrial paling kaya spesies di dunia (Hoorn et al., 2010). Hutan hujan Amazon dapat ditemukan di beberapa tempat, salah satunya di Kolombia. Di bagian barat laut wilayah Amazon, hutan menutupi 42% wilayah Kolombia. Dua lokasi di dekat sungai Caquetá dan Amazonas dipilih karena ketersediaan data keanekaragaman tumbuhan, jamur, dan hewan lainnya.

Jamur merupakan salah satu organisme yang memiliki keanekaragaman hayati paling luas setelah Serangga (Roosheroe, 2006). Penyebaran jamur di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1,5 juta, tetapi hanya 70.000 spesies yang telah diidentifikasi dan sekitar 1,43 juta (95%) spesies yang belum terdeskripsikan (Hawksworthand Rossman, 1997; Hawksworth, 2001). Hawksworth dan Rossman (1997) menjelaskan bahwa penelitian untuk identifikasi jamur liar perlu dilakukan terutama di daerah tropis. Meskipun habitat tropis hanya menempati 25,7% dari daratan bumi, wilayah tropis menampung sebagian besar spesies dunia (Deshmukh, 1986). Perbedaan substrat menyebabkan perbedaan jenis jamur, serta perbedaan kondisi lingkungan seperti kelembaban tanah, suhu, pH tanah, dan intensitas sinar matahari.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persebaran keanekaragaman hayati jamur, baik secara internal maupun eksternal. Beberapa diantaranya adalah kondisi lingkungan, kelembapan, suhu, curah hujan, jenis tanah, ukuran, morfologi, dan anatomi jamur itu sendiri. Tidak ada jamur tertentu dapat hidup di habitat tertentu. Hal ini menyebabkan, habitat dapat menentukan sebaran jamur di suatu tempat. Penelitian ini dilakukan di Ambyarsari, dengan tingkat curah hujan dan kelembapan yang tinggi. Jamur yang memiliki habitat di tanah lembab adalah Hygrocybe, Marasmius, Lentinus dan Comprynus. Jenis genera lain yang tumbuh secara alami pada kayu mati adalah Cheimono, Inocybe, Pycnoporus, dan Rimbachia. Jamur yang paling banyak ditemukan tumbuh di daerah dengan kondisi 25,50C dan tingkat kelembaban udara 96%. Jamur makroskopik dapat hidup di habitat artik hingga tropis. Data yang diperoleh jumlah dan jenis jamur yang ditemukan di cagar alam Bojonglarang Jayanti, memiliki varietas yang sangat banyak berdasarkan kondisi lingkungan terutama pada habitat tempat jamur tersebut tumbuh. Ke-13 genera jamur ini tumbuh dan berkembang pada papan kayu lapuk atau pohon mati, dengan tingkat kelembaban udara 78-85%, suhu rata-rata 28 C, dan intensitas cahaya yang mendukung pertumbuhan jamur.

Beberapa jamur yang mendominasi adalah Trametes, Polyporus, dan Xylaria. Ada juga bagian hutan yang masih ditumbuhi pohon yang jamurnya lebih sedikit, karena tidak ada kayu lapuk atau pohon mati yang menjadi habitat jamur. Di antara semua jamur yang ditemukan di hutan Kamboja, famili yang paling kaya spesies adalah Ployporaceae, Marasmiaceae, Ganodermataceae, Hymenochaetaceae, dan Mycenaceae. Salah satu faktornya adalah di Hutan Kamboja yang memiliki tingkat kelembapan udara yang rendah. Masing-masing jenis jamur Ascomycota dan Basidiomycota memiliki ciri khas dan habitat yang berbeda (Gomez-Hernandes et al., 2012). Umumnya sebagian besar jamur berkembang biak di pohon mati, misalnya Coprinellus, Elmerina, dan Trichaptum. Beberapa jamur ditemukan di tanah yang lembab, daun-daun yang gugur, dan di pohon yang busuk atau kondisi lingkungan yang bergantung pada habitatnya.

Sebagian besar perbedaan keragaman dan indeks antara lokasi penelitian dengan lokasi hutan hujan tropis lainnya dilakukan sebagai upaya pengambilan sebaran sampel dari 4 lokasi. Sepuluh genera ditemukan di Ambyarsari, 13 genera ditemukan di Blok Cisela Hutan Dataran Rendah Cagar Alam Bojonglarang Jayanti, Cianjur, Jawa Barat, 21 genera ditemukan di hutan Amazon Kolombia, dan 84 genera ditemukan di Hutan Lindung Kapulaga Tengah (CCPF) provinsi Koh Kong Kamboja. Keseluruhan data yang ada menggambarkan tingkat kelimpahan dan keanekaragaman pada hutan hujan tropis yang masih sangat mungkin bertambah.

Penulis: Intan Ayu Pratiwi

Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

Catatan:

Artikel ilmiah populer ini disarikan dari artikel yang dipublikasikan di Jurnal Internasional Q4: Nabilla Hapsari Wijaya, Annisa Dwi Savitri, Ayu Tri Wahyuni, Eva Salsabila Alhadad, Nikolas Edo, Afrah Shabrina, Muhammad Ardiansyah Farid, Sarah Shafaanissa Basri, Amalia Rizky Febrianti, Diajeng Aulia Rahma Putri and Intan Ayu Pratiwi*

Wild mushrooms diversity in tropical rainforest. Eco. Env. & Cons. 27 (2): 2021; pp. (622-627).

Link: http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=11435&iid=331&jid=3