“Gagal 1 kali, mencoba 99 kali”
UNAIR NEWS – Mulai mengikuti berbagai lomba di awal studinya, Meilisa Dwi Ervinda menikmati hasil keringatnya. Dengan predikat Wisudawan Berprestasi pada Wisuda Universitas Airlangga periode 241. Juarai berbagai lomba, ikuti berbagai organisasi, hingga mendirikan perpustakaan keliling ia kerjakan untuk mendapat predikat itu. kesuksesan ini berhasil Meilisa raih karena semangat serta kepercayaannya bahwa kegagalan bukan kekalahan.
“Selama studi 4 tahun, memang saya roller coaster memaksimalkan akademik dan non akademik mulai dari ya lomba ya mengabdi di masyarakat. Alhamdulillah saya bisa dapat banyak dukungan dari dosen, teman-teman, dan juga masyarakat untuk menjadi Agent of Change secara langsung,” ujarnya.
Menginjak semester kedua dalam studinya, Meilisa sudah mulai mengikuti berbagai lomba. Sayang, awal perjalanan tak membuahkan hasil. Namun hanya dengan waktu satu semester saja, ia berhasil meraih berbagai kejuaraan nasional. Seperti Juara 1 Sayembara Puisi UM, Juara 1 dan Medali Emas bidang pendidikan Lombok Essay Competition, hingga Juara 1 Penulisan Lakon Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida).
Salah satu prestasi yang menarik bagi Meilisa adalah lomba Anthology of International Poetry UIN Sultan Maulana Hassanudin Banten. Waktu yang ia kerahkan dalam mengeksplorasi ide tidaklah sedikit. Peserta dari berbagai negara seperti Thailand dan Malaysia juga turut memberikan tekanan tersendiri. Hingga akhirnya Meilisa mendapat Juara 1 dalam perlombaan tersebut.
Menjadi Duta hingga Aktif Organisasi
Tak hanya bidang akademik, non-akademik pun Meilisa jalani dengan sangat baik. Menjadi Duta Festival Luar Negeri (FELARI) 2021-2022, pentas mengelilingi Jawa Timur, hingga ikuti tujuh organisasi dalam satu semester.
“Kuliah di UNAIR itu Privilege ya, bisa masuk kampus terbaik, bisa kenal orang-orang hebat, bisa bertemu dengan dosen-dosen yang keren dan mendukung, bertemu dengan semua orang yg sangat suportif. Dan akhirnya saya bisa belajar dari mereka semua,” jelas perempuan asal Gresik itu.
Doa serta dukungan kedua orang tua dan Allah Swt. menjadi pendukung utama dalam perjalanan Meilisa selama studi. Ia berpesan untuk selalu mengambil kesempatan yang ada, meskipun gagal. Karena kegagalan bukan kekalahan.
“Jika gagal hari ini, maka 1 dari 99, 1 dari 999, 1 dari 9999 jatah gagal telah berkurang,” tutupnya.
Penulis: M Naqsya R
Editor: Feri Fenoria
BACA JUGA: Bulatkan Tekad untuk Mengharumkan Nama Universitas Airlangga