UNAIR NEWS – Tingginya angka stunting menjadi salah satu fokus Universitas Airlangga (UNAIR) dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Setelah mengadakan KKN Tematik Stunting “Desa Emas” beberapa waktu lalu, masih terdapat beberapa kelompok KKN BBM Periode 67 yang turut mendukung penurunan angka stunting ke dalam program kerja KKN mereka.
Salah satunya, kelompok KKN di Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Kelompok beranggota Miftahul Rizqi, Muhammad Faudzil, Suci Aisyah, Zahra Zafira, Rosita Widiarti, Zea Alya, Intan Sulistyorini, Zabitha Reka, Kania Maharani, Apta Braja, David Trio, Mei Lina, Niken Nurlaila, Abi Achmad, dan Laksamana Noor Alluvian itu mencanangkan empat program unggulan.
Program Unggulan Dukung Lingkungan Sehat
Ketua kelompok Miftahul, kepada UNAIR NEWS pada Minggu (12/2/2023), menjelaskan keempat program unggulan mereka. Program unggulan mereka, tiga di antaranya berfokus pada kesehatan. Dan, satu di antaranya berfokus pada peningkatan ekonomi warga.
“Program pertama ada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau yang kami sebut PHBS. Kami melaksanakan kegiatan edukasi dan pembinaan warga mengenai pengelolaan sampah, inovasi ecobrick, dan tanaman obat keluarga,” tuturnya.
Kemudian, Miftahul menyambung dengan menjelaskan program kedua mereka. Yaitu, Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Kegiatan Jumantik, ujar Miftahul, berfokus pada pengecekan tempat penampungan air di rumah-rumah warga, masjid, dan sekitar jalan raya bersama para kader RW.
“Selain itu, ada E-Peken berupa program aplikasi jual beli online berbasis website yang khusus untuk pelaku UMKM di Kota Surabaya. Kami juga memberikan materi tentang pengemasan dan pemasaran produk secara digital,” terangnya.
Bantu Turunkan Angka Stunting
Untuk membantu mencegah dan menurunkan angka stunting, Miftahul menyebut kelompoknya mengadakan penyuluhan stunting kepada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, mereka bekerja sama dengan posyandu untuk mengadakan edukasi dan demonstrasi menu masakan yang baik untuk stunting. Salah satunya, nugget ikan lele.
“Stunting masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan sampai saat ini. Sehingga pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini,” ucap Miftahul.
Sebagai penutup, Miftahul menyampaikan kesan pesan dan harapan untuk Kelurahan Sambikerep. Ia bercerita program kerja paling berkesan baginya dan kelompoknya, yaitu program mengajar di SDN Sambikerep 1 setiap dua minggu sekali. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada perangkat Kelurahan Sambikerep yang telah menerima kelompok mereka selama tiga minggu.
“Kami berharap para warga Kelurahan Sambikerep dapat terus menerapkan hal-hal yang sudah kami sosialisasikan. Dan, semoga Kelurahan Sambikerep dapat lebih maju lagi dalam pelayanan kesehatan warga, pendidikan anak, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan ekonomi warganya,” pungkas Miftahul. (*)
Penulis: Dewi Yugi Arti
Editor: Feri Fenoria