UNAIR NEWS – Mengasah minat dan bakat anak selayaknya dilakukan di usia sedini mungkin. Hal tersebut guna menunjang sang anak untuk menguasai bakat dan minat yang mereka inginkan. Pasalnya, seringkali kita melihat anak-anak disekeliling kita yang tidak percaya diri dalam menunjukan minat dan bakat mereka, hal tersebut dipicu oleh kurangnya pengembangan minat dan bakat anak sejak dini.
Berangkat dari hal tersebut, kelima mahasiswa Universitas Airlangga melakukan sebuah Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yaitu GUBUK PANTI (Gerakan Usaha Bersama Untuk Kesejahteraan Anak Panti). Kelima mahasiswa tersebut yaitu Rusyidina Firdausi (Fakultas Sains dan Teknologi / 2013), Muhammad Fahmi Abdillah (Fakultas Hukum/2013), Mohammad Thoha (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/2013 ), Yuhanna Duhanita F (Fakultas Kesehatan Masyarakat/2014), dan Luthfiana Nur (Fakultas Kesehatan Masyarakat/2014). Program GUBUK PANTI ini merupakan salah satu program PKM yang telah disetujui dan didanai oleh Dikti.
Tujuan utama kelompok PKM tersebut adalah meningkatkan kemandirian serta mengembangkan minat dan bakat anak panti. Alasan pemilihan anak panti sebagai objek, karena adanya anggapan bahwa anak panti seringkali kurang percaya diri dalam memperlihatkan minat dan bakat mereka yang disebabkan oleh latar belakang keluarga.
Kegiatan GUBUK PANTI ini dilakukan di Panti Asuhan Nurul Huda Bangkalan, Madura. Mereka memiliki empat bidang yang diimplementasikan dalam program kerja mereka di GUBUK PANTI ini, meliputi Budaya, Kesehatan, Pendidikan dan Kewirausahaan. Selain itu, anak- anak panti juga diajarkan tentang seni pencak silat dan tari tradisional. Program GUBUK PANTI ini berjalan mulai bulan Maret.
“Sebelum adanya program ini, komunikasi mereka terlihat pasif, lalu kita mengadakan pendekatan dan pelatihan,”ujar Rusyidina Firdausi, saat diwawancarai Radio Unair.
Sebagai tolak ukur kinerja mereka, Rusyidina dan kawan-kawan mengadakan sebuah pentas seni yang diadakan pada tanggal 22 Mei lalu. Acara ini sekaligus sebagai Closing program kerja mereka di Panti Asuhan Nurul Huda tersebut.
Dalam pementasan tersebut, seluruh anak di panti asuhan diberi kesempatan untuk menampilkan bakat seni mereka, mulai dari tarian – tarian hingga laga pencak silat. Sebelum pementasan digelar, anak anak di Panti Asuhan Nurul Huda ini aktif berlatih kesenian walaupun tanpa bantuan dari kelima mahasiswa anggota PKM GUBUK PANTI. “Hal ini menunjukan bahwa anak – anak panti tersebut antusias dengan adanya program ini,” ujar Rusyidina.
Mengingat program kerja PKM-M ini berakhir pada bulan Juni, mereka memilih kader – kader di setiap bidang, hal tersebut berfungsi sebagai leader dalam menjalankan pelatihan- pelatihan yang telah diajarkan kedepannya meskipun tanpa kehadiran kelompok PKM dari UNAIR.
“Kita ingin program ini tetap berjalan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak – anak panti,” harap Rusyidina. “Semoga setelah pemberdayaan ini mereka bisa lebih mandiri lagi, lebih percaya diri, mereka tidak merasa sendirian, mereka harus positive thinking, percaya dirinya harus kuat dan bisa menggapai cita – cita,” imbuhnya sembari mengakhiri wawancara. (*)
Penulis : Faridah Hari
Editor : Dilan Salsabila.