Universitas Airlangga Official Website

Kenali Seni Komunikasi Public Speaking

Fahmi Ilyas dalam Workshop Public Speaking pada Jumat (19/5/2023). (Foto: Nopitasari)
Fahmi Ilyas dalam Workshop Public Speaking pada Jumat (19/5/2023). (Foto: Nopitasari)

UNAIR NEWS – UKM AcSES (Association of Sharia Economic Studies) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas AIrlangga menggelar workshop public speaking dengan tajuk Story Telling: The Secret Habits To Master of Speech pada Jumat (19/5/2023). Dalam kegiatan itu menghadirkan Fahmi Ilyas selaku Runner Up Duta FEB UNAIR 2022. Pada kesempatan tersebut, Fahmi menyampaikan bahwa public speaking merupakan seni komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat.

Menurutnya public speaking penting untuk perkembangan karier di masa depan. “Public speaking ini penting untuk karier dan kehidupan sehari-hari kita. Karena kita akan mengalami keadaan yang mana kita harus berbicara di depan umum. Contohnya kecilnya adalah saat presentasi di kelas kita harus bisa public speaking,” jelasnya.

Selanjutnya, Fahmi juga menjelaskan bahwa mengenal audience adalah hal yang penting dalam public speaking. Ia menyampaikan bahwa cara untuk menghadapi audience adalah dengan mengetahui siapa audience-nya, menyiapkan pesan, mempersiapkan diri dan jangan gugup, membangun koneksi emosional, percaya diri, dan berusaha berinteraksi dengan audience.

“Jadi yang penting dari public speaking adalah kalian harus mengetahui audience kalian. Jadi praktik public speaking itu penting sebelum kalian terjun di dunia kerja dan masyarakat.

Tips Public Speaking

Selain itu Fahmi juga menyampaikan terkait tips public speaking yang baik. Ia menjelaskan bahwa hal-hal yang harus dilakukan saat public speaking adalah memperhatikan kalimat pertama untuk menarik audience, berfikir sebelum berbicara, memperhatikan kontak mata, dan menggunakan properti jika perlu.

“Jadi saat berbicara kalimat pertama itu sangat penting, itu disebut dengan first impression. Jadi kita harus mengajak audience agar bisa berkomunikasi dengan kita dengan enak. Kita juga harus berpikir sebelum berbicara biar omongan yang akan kita keluarkan bisa tersampaikan” jelasnya.

Selanjutnya Fahmi juga menjelaskan terkait hal-hal yang tidak boleh saat public speaking. Dalam public speaking tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat, jangan membaca, jangan berkata “umm”, dan jangan mendominasi.

“Jadi saat public speaking harus ada intonasi, intonasi itu penting agar apa yang kita sampaikan kepada audience bisa diterima dengan baik. Saat berbicara semua itu ada temponya.  Kemudian boleh membaca tapi jangan terlalu membaca terus sampai akhir,” jelasnya.

Di akhir Fahmi menjelaskan bahwa praktik dan pengalaman adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan public speaking. Praktik public speaking dapat dimulai dari hal yang kecil dahulu untuk melakukan perubahan dan menumbuhkan rasa percaya diri.

Penulis : Nopitasari

Editor : Khefti Al Mawalia