Universitas Airlangga Official Website

Kenali Tingkat Keparahan Varises dan Pengobatannya

Ilustrasi tingkat keparahan varises. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menggelar webinar bertajuk ‘Cantik dan Sehat di Masa Pandemi’ pada Sabtu (30/1/2021). Pada webinar tersebut, salah satu isu yang dibahas adalah mengenai kesehatan dan kecantikan kaki, yaitu terkait dengan varises.

dr. Danang H. Limanto, Sp.BTKV (Dokter Danang), salah satu dokter bedah toraks dan kardiovaskular di RSUA menjelaskan bahwa varises secara umum merupakan keadaan melebarnya pembuluh darah vena hingga timbul dan terlihat di kulit. Karena pelebaran pembuluh darah vena tersebut, katup yang ada di pembuluh darah vena tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga darah yang mestinya ke jantung terkumpul di tempat dan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah hingga terlihat di kulit.

“Varises umumnya bukan penyakit bawaan, namun karena ada proses degeneratif, penuaan, sehingga kolagen pembuluh darah yang lisis tidak bisa regenerasi sehingga elastisitasnya berkurang,” terangnya.

Dokter Danang juga menjelaskan bahwa ada berbagai mitos yang salah mengenai varises. Di antaranya adalah menekuk kaki setelah melakukan olahraga atau aktifitas berat menyebabkan varises, varises hanya dialami oleh wanita, tidak apa-apa membiarkan varises selama tidak menimbulkan nyeri, dan pengobatan varises menyakitkan.

Nyatanya, menekuk kaki tidak menyebabkan varises, namun lebih baik setelah olah raga tidak langsung menekuk kaki agar aliran darah lancar dan tidak kram. Varises juga dapat dialami oleh laki-laki. Bedanya, karena wanita lebih memperhatikan kecantikan bentuk kaki sehingga ketika mulai muncul gejala varises mereka cenderung lebih cepat berobat dibanding laki-laki yang lebih sering menunggu hingga varises parah baru kemudian berobat.

“Varises punya tingkatan perjalanan penyakit dari tingkat satu hingga tingkat enam, sehingga jika tidak segera diobati maka varises dapat menjadi semakin parah,” jelas Dokter Danang.

Varises pada tahap satu adalah ketika pembuluh darah vena membesar dan tampak di kulit. Jika dibiarkan, maka akan bisa lebih parah menjadi tingkat dua yaitu ketika pembuluh darah vena mulai menonjol di kulit. Pada tahap tiga mulai terjadi pembengkakan yang progresif, yaitu ketika kaki dibuat untuk berjalan maka akan bengkak dan ketika diistirahatkan akan membaik. Pada tahap empat pigmen kulit menghitam, sementara pada tahap lima dan enam mulai terjadi luka spontan.

“Jika varises tidak dirawat dengan baik, maka akan dapat mengakbatkan luka. Sehingga sebaiknya, dari tahap satu sudah harus  dirawat agar tidak masuk ke tingkat dua dan seterusnya,” terangnya.

Adapun pengobatan varises memang tidak bisa hanya dilakukan dengan konsumsi obat-obatan saja. Terapi yang paling ringan adalah dengan memakai stocking medis yang sudah didesain secara khusus. Penggunaan stocking tersebut hanya bisa untuk varises pada tingkat keparahan yang rendah.

Perawatan varises juga dapat dilakukan dengan suntik varises yang hanya dapat dilakukan oleh dokter. Suntik varises tersebut dilakukan jika varises baru pada tahap satu dan dua. Jika varises sudah pada tahap tiga hingga enam, maka perlu memakai laser.

Recovery perawatan varises yang dilakukan dengan menggunakan laser cukup cepat, biasanya, hari kedua setelah intervensi pasien sudah bisa pulang,” pungkas Dokter Danang. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh