UNAIR NEWS – Program Magister Kajian Sastra dan Budaya (MKSB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar Casual Academic Forum (CAFO) With Evening Tea pada kamis (22/09/2022). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dicetuskan oleh Kaprodi MKSB Edi Dwi Riyanto. Acara ini merupakan realisasi fasilitas ruang diskusi yang diberikan oleh prodi bagi mahasiswa serta sebagai wadah memperluas relasi.
Pada kegiatan kali ini CAFO mengusung tema “Pemaknaan Musik dalam Sudut Pandang Kebudayaan”. Pada kesempatan kali ini pembicara acara ini terdiri dari Mahasiswa MKSB yang baru saja menyelesaikan ujian proposal tesis bertemakan kajian musik yaitu Alexei Wahyudiputra, Sharon Phoebe Tambotto, dan Petrik Mahisa Akhtabi.
Pada saat pemaparan materi, Sharon membawakan topik tentang musik folk. pada pemaparannya ia mengungkapkan musik Indie-Folk berkembang di Indonesia membawa pemaknaan dan emosi yang berbeda dari genre musik lainnya. Terutama kepada anak muda yang menjadi produsen dan konsumen utama genre musuk ini. “Pemaknaan dan emosi genre musik dipengaruhi oleh beberapa elemen penting yaitu konsumsi dan produksi, identifikasi dan representasi, pengaruh media, dan konsep ruang dan tempat yang dibawa oleh musik folk itu sendiri” tambah Shanon.
Sedangkan Alexei berbagi tentang fenomena diskoria dengan menggunakan konsep contextual dan nostalgia. Dalam salah satu pemaparannya, Alexei mengungkapkan terkait fenomena musik disko di Indonesia yang sempat hilang dan menjamur kembali. Dalam penelitiannya, Alexei melakukan investigasi terhadap respon pendengar musik nostalgia. Dia juga menganalisa apakah musik nostalgia bisa membuat pendengarnya merasakan nostalgia tersebut ketika mendengarkannya.
Ia juga menambahkan “saya berfokus pada bagaimana musik disko di Indonesia sempat tidak diminati namun sekarang kembali booming. Bahkan yang dulu musik disko hanya bisa didengar ketika di diskotik, sekarang sudah bisa didengar melalui platform musik seperti joox, resso, spotify”.
Pada sesi materi terakhir, Petrik menyampaikan tentang penelitian yang mengusung tema musik metal dan hubungannya dengan spiritualitas kejawen. “Kalau agama dan spiritualitas berbeda. Bahwa kejawen disini adalah sebuah spiritualitas yang dimiliki oleh budaya Jawa” Ujar mahasiswa MKSB Unair itu.
Tidak hanya berisi pemaparan topik-topik mengenai kajian musik, acara ini juga mengundang anggota BSO Musik FIB UNAIR untuk tampil sebagai hiburan acara ini. penampilan ini juga sebagai selingan diskusi dan tanya jawab. Tujuannya adalah agar acara ini tetap mendapatkan esensi musik sebagai tema besar acara ini.
Pelaksanaan acara ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa karena mereka bisa mendapatkan ilmu tambahan diluar kegiatan perkuliahan wajib. Maka dari itu, CAFO diharapkan bisa menjadi agenda rutin sebagai wadah mahasiswa dalam mencari inspirasi tema penelitian pada tugas akhir mereka.
Penulis: Aidatul Fitriyah