Universitas Airlangga Official Website

Kepala BPBRIN UNAIR Ulas Kondisi Ekonomi Indonesia Selama 2024 

Prof Dr Muhamad Nafik Hadi Ryandono SE MSi, Kepala BPBRIN UNAIR, saat bicara refleksi ekonomi dan ekologi Indonesia 2024 (Foto: Screenshot Youtube Suara Muslim TV)

UNAIR NEWS – Menyongsong pergantian tahun 2025, Kepala Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Muhamad Nafik Hadi Ryandono SE MSi memberikan pandangannya terkait refleksi selama tahun 2024. Ia memberikan refleksinya tentang kondisi ekonomi dan ekologi Indonesia di 2024 pada siaran langsung di radio Suara Muslim, Jumat (27/12/2024). 

Menurut Prof Nafik, kondisi ekonomi Indonesia cenderung baik jika berkaca pada kondisi global yang mengalami ketidakpastian di tahun 2024. Sementara itu, terkait target pemerintah Indonesia Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebanyak 8%. Nafik berpendapat bahwa target tersebut boleh menjadi acuan, namun di satu sisi sumber daya alam juga perlu menjadi perhatian.

“Jangan sampai kita mengeksploitasi alam melebihi kemampuannya. Apabila kita mengeksploitasi alam melebihi kemampuannya yang terjadi adalah kehancuran,” kata Prof Nafik. Ia juga menambahkan bahwa bencana alam yang akhir-akhir ini marak terjadi juga merupakan wujud kurangnya keseimbangan dalam mengelola sumber daya alam.

Prof Nafik juga menyoroti angka kemiskinan Indonesia yang masih tinggi di samping pertumbuhan ekonomi yang cenderung baik. Hal ini menjadi tanda bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi hanya dinikmati segelintir kalangan. “Di sini fungsi pemerintah baru membangun mekanisme agar ekonomi ini tidak hanya berputar pada segelintir orang,” imbuhnya.

Prof Nafik menyinggung soal upaya pemerintah melakukan pemerataan ekonomi lewat penetapan pajak. Menurutnya naiknya Pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 2025 tidak boleh mempengaruhi harga kebutuhan pokok. Kebutuhan yang boleh terkena PPN 12% harusnya kebutuhan yang bersifat mewah, misalnya mobil dan rumah mewah.

Menurutnya pajak dapat memunculkan keadilan jika terkelola dengan baik. Sebaliknya, hal tersebut juga dapat menimbulkan kezaliman jika pengelolaannya buruk. “Sekarang ini karena suasana sedang tidak bagus, orang mulai resah. Keresahan itu akan menimbulkan masyarakat bergerak untuk menimbun karena takut 2025 harga naik. Nah itu akan menimbulkan inflasi,” ucap Prof Nafik. 

Penulis: Afifah Alfina

Editor: Edwin Fatahuddin