UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) terus menunjukkan kompetensinya di kancah internasional. Kali ini, Veronika Mayang Lolita dan Nadia Fitri Anggraini, mahasiswa asal Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR, berhasil mengikuti program International Internship Program Centex Shrimp Mahidol University. Berlokasi di Gedung Chalermprakiat, Fakultas Sains Mahidol University, Thailand, program itu berlangsung sejak 1 September hingga akhir tahun 2023 nanti.
Program di Thailand itu bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai aspek penelitian ikan dan udang. Hal ini meliputi biologi dan genetika ikan ataupun udang, bahkan hingga teknik budidaya, pengelolaan penyakit, dan penilaian dampak lingkungan.
Dengan berpartisipasi dalam program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman langsung yang berharga dan berkontribusi untuk memajukan pengetahuan ilmiah di lapangan. Peserta juga mendapatkan manfaat dari fasilitas kelas dunia dan lingkungan akademik yang mendukung.
Penelitian hingga Publikasi Ilmiah
Pada minggu pertama, para peserta magang melakukan pertemuan dengan tim penelitian untuk membahas rancangan eksperimen dan tugas selama magang. Setelah itu, peserta magang melakukan pemilihan strain patogen bakteri yang akan digunakan dalam penelitian, serta persiapan fasilitas laboratorium dan jadwal pengambilan sample.
Minggu selanjutnya, peserta melakukan pengambilan sampel inokulasi ikan nila dengan bakteri patogen yang telah dipilih secara berkala. Selanjutnya, mereka akan melakukan analisis mikrobiologi untuk memantau perkembangan infeksi bakteri.
Pada minggu ketiga dan keempat, mereka melakukan analisis respon imun terhadap infeksi bakteri menggunakan teknik ELISA dan ekspresi gen menggunakan teknik Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Di minggu kelima, para peserta akan berfokus melakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari eksperimen respons imun dan ekspresi gen. Kemudian, di minggu berikutnya mereka akan menyusun laporan akhir mencakup semua aspek penelitian, metodologi, hasil, dan kesimpulan.
Di akhir program magang di Thailand, para peserta akan mempresentasikan hasil penelitian kepada tim penelitian dan dosen pembimbing. Serta, merancang publikasi ilmiah dan presentasi di konferensi ilmiah.
Penelitian Biota Laut
Dalam program itu, Mayang dan Nadia berperan sebagai researcher. Keduanya bertugas menyiapkan sampel ikan tilapia yang terinfeksi bakteri patogen.
Pada awal penelitian, mereka mempraktikan teknik pengambilan sampel jaringan dan darah yang steril dan sesuai untuk di proses di laboratorium. Proses tersebut meliputi langkah-langkah seperti pemotongan jaringan, isolasi RNA, dan ekstraksi materi genetik untuk analisis lanjutan.
Lebih lanjut, mereka juga menjalankan reaksi Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menggandakan fragmen DNA yang spesifik terkait dengan tujuan penelitian. Hal ini membutuhkan persiapan campuran reaksi, penggunaan thermal cycler, dan evaluasi hasil PCR.
Setelah berhasil mengamplifikasi DNA, mereka kemudian melakukan analisis ekspresi gen menggunakan teknik Quantitative Polymerase Chain Reaction (QPCR). Hal itu untuk memahami bagaimana bakteri patogen mempengaruhi ekspresi gen pada ikan tilapia.
Kompleksitas Analisis
Dalam mengikuti program, keduanya sempat mengalami kesulitan dalam melakukan analisis genetik yang membutuhkan ketelitian tinggi dan durasi yang lama.
“Analisis genetik yang kami lakukan, seperti qPCR, memerlukan presisi dan ketelitian tinggi. Kami menghadapi kurva belajar yang tinggi dalam mengoperasikan peralatan dan menganalisis data yang dihasilkan,” curah Mayang.
“Penelitian ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil yang signifikan. Proses pengumpulan sampel, ekstraksi RNA, dan analisis data memerlukan waktu yang signifikan. Dan terkadang kami perlu menyesuaikan jadwal untuk mengatasi keterlambatan,” tambahnya.
Namun, hal tersebut tidak menjadi penghambat bagi mereka. Sebab, mereka telah merencanakan setiap tahap penelitian dengan cermat, termasuk pengumpulan sampel, ekstraksi RNA, dan analisis data.
“Perencanaan yang matang membantu kami mengurangi waktu yang terbuang akibat ketidakpastian dan perbaikan. Kami melakukan evaluasi berulang terhadap metode yang digunakan, termasuk protokol ekstraksi RNA dan prosedur qPCR. Optimasi metode memungkinkan kami menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi,” terang Nadia.
Menambah Pengalaman dengan Expert
Mayang merasa beruntung memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari di dalam kelas dalam konteks dunia nyata. Baginya, program itu memberikan pengalaman yang luar biasa dalam memahami industri udang secara mendalam.
Selain itu, kegiatan ini menjadi peluang untuk memahami budaya baru, bahasa, dan pandangan dunia yang berbeda. Dalam hal ini, mereka dapat berinteraksi dengan sesama mahasiswa dari berbagai latar belakang. Mereka dapat memperdalam pemahaman tentang keragaman dan mungkin menjalin persahabatan.
Seusai program ini, mereka berharap dapat menerapkan pengalaman untuk memperkaya pendidikan dan karier di masa depan. Serta, meningkatkan pemahaman budaya, membangun jaringan, berbagi inspirasi, menjadi duta yang baik dalam menyebarkan nilai positif, dan berkontribusi untuk perkembangan komunitas, negara, atau dunia.
Cara Mendaftar
Pendaftaran program magang di Thailand ini dibuka setiap tahun pada bulan Mei-Juni. Peserta yang berminat dapat menghubungi kepala program studi fakultas untuk berkoordinasi. Nantinya, mahasiswa akan diminta mengisi formulir aplikasi dan membuat proposal penelitian. Setelahnya, mahasiswa akan menghadapi seleksi proposal dan wawancara. Selain menyiapkan berkas pendaftaran, bagi Mayang sangat penting untuk mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris dan berkomitmen terhadap penelitian selama program internship. (*)
Penulis: Aidatul Fitriyah
Editor: Binti Q Masruroh