“Tidak ada kesulitan yang tidak bisa diselesaikan”
UNAIR NEWS – Wisuda Periode 242 Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi momen mengharukan bagi Putri Garnet Endo Mahata. Pasalnya, kerja keras yang telah ia lakukan membuahkan hasil manis dengan menjadi wisudawan terbaik jenjang Magister Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR. Hal itu ia dapatkan setelah berhasil menuntaskan masa studi selama dua tahun satu bulan dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,78.
Garnet, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa bidang yang ia tekuni dalam jenjang S2 tidak linear dengan jenjang S1. Meskipun sama dalam bidang perikanan, semasa S1 ia lebih berfokus pada sosial dan ekonomi. Sedangkan saat S2, mata kuliah yang Garnet tekuni fokus pada saintek.
“Selama proses studi, saya benar-benar harus belajar dari awal dan mencari tahu sendirian karena bisa dikatakan saya nggak familiar dengan istilah-istilah dan proses-proses yang dibahas,” terangnya.
Hal itu tentu menyebabkan banyak tantangan yang harus Garnet hadapi. Ia sering mendapat teguran karena tidak memahami peraturan yang ada di laboratorium. Apalagi lagi, ketika Garnet melakukan penelitian tentang kultur bakteri, ia belum menguasai materi sepenuhnya. Sehingga, seringkali bakteri yang ia teliti mati terlebih dulu karena koloni bakteri tumbuh dengan tidak sempurna.
Menghadapi berbagai Kesulitan
Namun, Garnet menegaskan kesulitan yang ia alami bukan alasan untuk menyerah begitu saja. Komitmen yang ia bangun untuk mengambil program Magister Bioteknologi Perikanan dan Kelautan FPK UNAIR adalah keputusan yang telah Garnet ambil demi menjadi dosen dan peneliti yang andal.
“Kesulitan itu bukan alasan saya buat menyerah begitu saja karena memang sudah komitmen dengan diri sendiri untuk ambil bidang ini dan memang sudah ada rencana ke depannya mau bagaimana. Jadi, alhamdulillah saya sedikit bisa memahami dan mengikuti hingga proses studi berakhir,” terang Garnet.
Garnet mengungkapkan bahwa rasa sedih, frustasi, bingung adalah rangkaian proses yang bisa menimpa siapapun ketika sedang berjuang meraih mimpi. Hal yang harus dilakukan untuk menghadapi hal tersebut adalah terus maju, jangan berhenti di tempat. “Proses satu persen jauh lebih baik daripada tidak sama sekali,” paparnya
Melalui tekad yang kuat, Garnet telah membuktikan bahwa meskipun menghadapi banyak kesulitan ia bisa lulus dengan predikat yang membanggakan. Hal itu dapat memberi pelajaran kepada para mahasiswa bahwa tidak ada kesulitan yang tidak bisa mereka selesaikan.
Penulis: Rizal Abdul Aziz
Editor: Yulia Rohmawati
Baca Juga: Seimbangkan Kuliah dan Aktivitas Proyek Keberlanjutan