Universitas Airlangga Official Website

Ketahui Tanda-Tanda Quarter Life Crisis dan Penangannya

Tiara Disti Rinanda S Psi sebagai moderator (kiri) dan Rahma Febiyana S Psi M A (kanan) dalam sharing live session “Quarter Life Crisis”. (Sumber: Nokya Suripto Putri
Tiara Disti Rinanda S Psi sebagai moderator (kiri) dan Rahma Febiyana S Psi M A (kanan) dalam sharing live session “Quarter Life Crisis”. (Sumber: Nokya Suripto Putri

UNAIR NEWS – Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menghadirkan sharing live session dengan tema “Quarter Life Crisis” melalui live instagram pasca_unair, pada Kamis (16/11/2023). 

Rahma Febiyana S Psi M A memberikan gambaran awal dari apa yang dimaksud dengan quarter life crisis yang sekarang menjadi salah satu isu booming dikalangan masyarakat. 

Dengan Tiara Disti Rinanda S Psi sebagai moderator mulai memantik menengok banyaknya kasus bunuh diri yang mungkin salah satu penyebabnya akibat quarter life crisis. 

Quarter life crisis ini sering terjadi pada usia 20 hingga 30-an. Dimana masa tersebut adalah masa ketika masih dalam pengembangan karir, membangun hubungan romantis, mencari profesi yang tepat dengan skill dan bakat yang dimiliki. 

Tahap dimana merasakan adanya krisis kehidupan di rentang umur 20 hingga 30-an sudah menjadi hal yang wajar. Karena pada tahap ini lah, manusia mulai merasakan adanya keraguan, bimbang, akan kehidupan yang ingin ditempuh. 

Pada tahapan ini pula diperlukan adanya persiapan dan mulai mempelajari tanda – tanda akan adanya masa tersebut agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat dan bisa dianggap sebagai sebuah krisis. 

Di masa krisis ini pula tidak jarang memberikan dampak terhadap psikologi seperti timbulnya Self esteem yang rendah, timbul rasa cemas, overthinking, muncul kebingungan dan keraguan. 

“Nah ketika kita sedang berada pada masa kini ada baiknya mulai mengenal diri dengan mengeksplorasi hal baru. Memang benar di masa ini kita masih berusaha mencari identitas yang sesuai dengan apa yang kita inginkan,” Jelasnya. 

Akan tetapi perlu diingat, ketika melakukan eksplorasi terhadap hal baru jangan sampai berlebihan karena akan menyebabkan kehilangan arah. 

Berambisi akan cita – cita ataupun akan keinginan dalam masa eksplorasi memang perlu, tapi perlu kembali pada tujuan awal. Eksplorasi ini ditujukan untuk mengenal dan mengidentifikasi apa yang sesuai dengan karakteristik kelebihan maupun kekurangan diri sendiri. 

Dengan itu, gunakan masa eksplorasi ini untuk menggali potensi yang memang ingin dicari dan berhasil mengenal diri lebih jauh. 

Masa dimana ketika sudah merasa jenuh pada pekerjaan yang dijalankan dan merasa bahwa pekerjaan yang dijalankan tidak sesuai dengan passion yang dimiliki. 

“Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita ingin log in ke pekerjaan baru dan ingin log out ke pekerjaan lama ?. Pertanyaan seperti ini yang sering kali dilontarkan pada masa quarter life crisis,” ujarnya. 

Maka dari itu, terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan ketika dimasa ingin Log out di saat masih bekerja, yaitu merasa dituntut, gak semangat untuk bekerja, dan stuck dalam bekerja, dan merasa di lingkungan yang toxic

Lalu terdapat 3 hal yang perlu diingat ketika dimasa ingin Log in, yaitu dengan merasa semangat bekerja dengan baik, termotivasi untuk terus berkembang, merasa pada lingkungan yang saling mendukung, dan semakin ingin mengeksplorasi bidang yang sesuai dengan passion. 

Penulis: Nokya Suripto Putri 

Editor : Feri Fenoria