UNAIR NEWS – Perkembangan dunia digitalisasi semakin nyata adanya. Sosial media yang dahulu hanya sebatas hiburan, kini sudah bertransformasi menjadi media serbaguna. Profesi menjadi content creator pun menjadi naik daun seiring adanya keuntungan-keuntungan yang dijanjikan.
Menurut content creator, Sukma Ningrum, terdapat 2 keuntungan utama menjadi seorang content creator selain karena mendapatkan penghasilan tambahan. Keuntungan pertama, ucapnya, adalah dapat menyebarkan informasi yang bermanfaat.
“Disini (penyebaran informasi, red) ada tiga belah pihak yang diuntungkan, ada orang lain, pihak ketiga, dan diri kita sendiri,” ucap sukma dalam acara Airlangga Digital Coaching, pada Selasa (3/10/2022).
Lanjut Sukma, ketika seseorang membuat konten di media sosial, maka dia telah menyebarkan sebuah informasi dan pengetahuan ke masyarakat. Dari situ, bisa saja ada pihak ketiga yang diuntungkan.
Sukma mencontohkan ketika dirinya menyebar konten video review kafe, maka konten tersebut dapat menjadi pertimbangan netizen atau orang lain untuk mengunjungi tempat yang sama. Sedangkan, sambungnya, pemilik kafe juga bisa diuntungkan karena usahanya menjadi lebih diketahui khalayak umum.
“Jadi seenggaknya kita ikut meningkatkan income dari pihak ketiga itu (pemilik kafe, red),” ucap Alumni Universitas Airlangga (UNAIR) itu .
Lebih lanjut, manfaat lain juga bisa dirasakan diri sendiri. Menurut Sukma, seorang content creator yang aktif memberikan informasi akan mendapatkan personal branding, dikenal banyak orang, dan dapat menjadi public figure.
“Karena orang itu kalau melihat konten kita review kafe terus, nongkrong terus, tidak hanya berpikiran bahwa kita banyak uang, tidak hanya itu. Orang-orang bakal ter-mindset bahwa coba deh liat storynya Sukma sebelum mengunjungi kafe, kemarin dia habis nongkrong disitu. Nah, itu kita dapat personal branding,” jelasnya.
Meningkatkan Kreatifitas Diri
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) UNAIR itu, Sukma menjelaskan bahwa menjadi content creator juga dapat meningkatkan kreatifitas diri. Selain itu, ucapnya, dapat membantu penyelesaian tugas kuliah maupun penugasan di sekolah bagi siswa. Terlebih, lanjut Sukma, bentuk penugasan sekolah dewasa ini banyak yang bersentuhan dengan media sosial.
“Poin plusnya ketika disuruh bikin tugas kayak gitu, karena kalian sering berkecimpung di dunia perkontenan, berkecimpung di dunia sosial media, jadi kreatifitas kalian itu bakal terasah, bakal meningkat seiring berjalannya waktu,” ucap Sukma kepada para hadirin yang merupakan mahasiswa dan siswa SMA.
Penulis: Haryansyah Setiawan
Editor: Nuri Hermawan
