Kami Komite Audit Majelis Wali Amanat (MWA) UNAIR minggu – minggu kemarin sibuk mempersiapkan bahan presentasi, laporan Komite Audit di rapat pleno MWA yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2024 di Jakarta. Sebelum berangkat, saya sebagai Ketua Komite Audit UNAIR pribadi terkejut adanya info di WA Grup alumni UNAIR bahwa pada tanggal 15-16 Oktober 2024 akan ada pemilihan Ketua Mahkamah Agung (MA) yang baru. Di mana salah satu calon internal MA adalah Prof Sunarto yang juga menjabat sebagai Ketua MWA UNAIR. Saya terkejut, kok hari pemilihan Ketua baru MA itu bersamaan dengan acara pemilihan Ketua baru MA, apa bisa beliau memimpin rapat pleno MWA itu karena kesibukannya di acara pemilihan Ketua MA – begitu dalam hati saya bertanya.
Sebelum berangkat ke Jakarta saya kirim pesan pribadi ke Mas Prof Sunarto yang berisi keinginan dan doa saya semoga beliau bisa berhasil dalam pemilihan Ketua Baru MA; dan beliau langsung japri saya menjawab ucapan terima kasih atas dukungan saya.
Jujur hati saya sebelum berangkat ke Jakarta hati saya “deg-deg” an ketika browsing berbagai berita tentang tentang pemilihan Ketua baru MA itu. Karena disebutkan bahwa ketiga calon Ketua baru MA itu terlibat masalah hukum termasuk Mas Prof Sunarto. Saya tidak percaya berita-berita itu yang menyangkut mas Prof Sunarto karena saya secara pribadi tahu bagaimana integritas beliau sejak menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UNAIR. Beliau di UNAIR angkatan 6-7 tahun di bawah saya.
Lalu saya pribadi dan tentu semua rombongan anggota MWA dan Komite Audit UNAIR merasa gelisah, deg-degan – ketika berangkat ke Jakarta tanggal 16 di mana persis pelaksanaan pemilihan Ketua baru MA itu dilaksanakan. Ketegangan kami melebihi menunggu hasil pertandingan PSSI Vs Bahrain. Saya berdoa semoga mas Prof Sunarto lolos di pemilihan itu meskipun katakanlah hasil suaranya tidak banyak.
Turun di bandara 3 bandara Soekarno Hatta Cengkareng, saya dikejutkan dengan berita yang disampaikan Sekretaris MWA UNAIR yang sekaligus Wakil Dekan FEB UNAIR. Dr Ahmad Rizki Sridadi SH MH MM sambil mencium tangan saya berkata “Nenang pak Cholis”. Artinya ketua MWA UNAIR itu berhasil terpilih menjadi Ketua baru MA RI. Apalagi kemenangannya “landslide”.
Saya cek berita dari-Humas MA: Mahkamah Agung RI baru saja menggelar Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua Mahkamah Agung pada Rabu, 16 Oktober 2024, di Jakarta. Dalam sidang tersebut, Prof Dr Sunarto S H M H yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung periode 2024-2029. Ia meraih 30 suara dari 44 suara yang ada. Tentu berita “menggelegar” itu membahagiakan kami semua. Prof Sunarto yang bangsawan Madura dari di Sumenep yang lahir pada 11 April 1959 dan alumni FH UNAIR tahun 1984 itu sekarang menjabat pimpinan Lembaga Tinggi negara di republik ini.
Para anggota MWA dan Komite Audit UNAIR tanggal 16 Oktober 2024 malam hari sebelum mengikuti rapat pleno MWA makan malam bersama sambil menunggu kedatangan mas Prof Sunarto. Pas beliau datang langsung menghampiri tempat duduk saya bersalaman dan mencium pipi saya sambil berbisik mengucapkan terima kasih atas doa-doa saya. Saya jawab, “Jujur saya deg-degan adanya berita tentang njenengan disebut-sebut terlibat masalah hukum, dan saya yakin itu hanyalah black – campaign yang ditujukan pada mas Narto”. Dia menjabat tangan saya erat-erat sambil berbisik soal berita tuduhan itu yang isi bisikannya itu tidak dapat saya share di artikel ini.
Di tengah-tengah berita tentang pemanggilan calon menteri kabinetnya presiden terpilih Prabowo di rumah kediamannya pak Prabowo, banyak orang bertanya-tanya NU dapat apa, Muhammadiyah dapat jabatan apa, Golkar kadernya jadi menteri apa, UI dan UGM dapat posisi apa dan sebagainya. Saya tidak memperdulikan pertanyaan – pertanyaan dalam berita itu. Saya hanya menjawab dalam hati “Alhamduilah, salah satu Ksatria Airlangga yang terbaik sudah mendapatkan posisi tertinggi di Lembaga Tinggi Negara yaitu sebagai Ketua baru MA”.
Para mantan pengurus IKA UA seperti saya mengucapkan syukur karena “Cak Narto” begitu kami memanggilnya yang memiliki karir panjang di dunia peradilan dan banyak makan asam garam tentang dunia peradilan, per-hakiman dan sebagainya itu menjadi orang nomor 1 di Mahkamah Agung RI. Bangsawan Madura yang santun tapi tegas itu juga memiliki international exposure yang banyak di bidang peradilan dan Mahkamah Agung.
Doa semua civitas academica UNAIR agar Prof Sunarto dikenal sebagai sosok yang tegas dan memiliki integritas tinggi serta pengalamannya yang luas di dunia peradilan bisa menjadi figur penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan di Indonesia dan diberi kekuatan yang istikomah dalam mengemban amanat bangsa dan negara ini.
Mator Skalangkong Cak Narto sudah membanggakan kami-kami civitas academica UNAIR dan Selamat!!!