UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga kembali hadir dalam siaran langsung Stasiun Radio Suara Muslim TV dalam talkshow Mozaik yang mengangkat tema tentang “Etika Ekonomi dan Ekologi dalam Demokrasi”. Siaran kali ini menghadirkan Dr Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE MSi selaku Ketua Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga sebagai narasumber. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dalam kanal Youtube Suara Muslim TV pada Jumat (26/01/24).
Etika dalam Kehidupan
Dr Nafik menyampaikan bahwa etika ekonomi dan ekologi adalah topik yang menarik. Ia mengutip salah satu ayat Al-Quran yaitu Surat Al-Qasas ayat 77 yang membahas tentang etika. Melalui ayat ini, dijelaskan bahwa manusia jangan berbuat kerusakan di bumi. Oleh karena itu, kita harus selalu menebar kebaikan kepada siapa saja sesama makhluk hidup, serta jangan sampai mencari keuntungan dengan cara merusak lingkungan.
“Aturan yang paling benar dan tidak pernah salah sumbernya adalah kitab suci. Karena sumber etika adalah kitab suci, maka sampai kapanpun tidak akan berubah,” tutur Dr Nafik.
Ia menjelaskan bahwa etika adalah sebuah tata cara pengelolaan norma dan perbuatan kita dalam setiap langkah kehidupan. Dalam etika, sanksi hukum itu tidak ada karena hanya ada sanksi moral. Adapun sanksi hukum akan didapatkan ketika sudah ada perubahan menjadi kode etik.
“Kode etik adalah norma yang sudah disepakati bersama dalam sebuah komunitas tertentu,” ungkap Ketua BPBRIN UNAIR ini.
Pentingnya Menjunjung Etika
Dr Nafik menyebutkan bahwa kalau kita selalu menjunjung etika dalam kehidupan, maka akan menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kita bisa menjadi lebih baik dan maju. Sedangkan kalau kita berbuat melampaui batas tanpa memperhatikan sustainability, maka tidak akan ada keseimbangan.
Etika ini sebenarnya merupakan sebuah titik yang akan memancarkan kebaikan. Sebuah norma dan etika akan berjalan dengan baik jika ada keteladanan dari pemimpin. Karena pemimpin akan diperhatikan oleh orang banyak. Kalau kita selalu melanggar norma dan etika, maka akan terjadi kerusakan. Jika etika lingkungan dilanggar, maka yang rusak lingkungan, maka dari itu harus hati-hati.
“Kita harus menginternalisasi nilai etika ekonomi dan ekologi dalam kehidupan masing-masing,” ujarnya.
Penulis: Lady Khairunnisa Adiyani
Editor: Khefti Al Mawalia