UNAIR NEWS – Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr (HCUA) Khofifah Indar Parawansa kembali terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebelumnya, Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.
Atas terpilihnya Dr (HCUA) Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur, Presiden Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada sang alumnus tersebut. Ucapan itu ia sampaikan pada momen Peringatan Hari Lahir ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Sebelumnya, Dr (HCUA) Khofifah mendapatkan suara terbanyak pada Pilkada serentak yang terselenggara 27 November 2024 lalu.
Alumnus Berprestasi
Dr (HCUA) Khofifah merupakan salah satu alumnus berprestasi UNAIR yang telah menunjukkan kiprahnya di bidang politik. Mantan Menteri Sosial tersebut menempuh studi S1 Ilmu Politik di UNAIR pada tahun 1984-1991. Ia secara aktif terjun dalam bidang politik sejak tahun 1992. Tercatat, ia pernah menjadi anggota DPR-RI pada tahun 1995, Wakil Ketua DPR-RI tahun 1999, dan dipercaya menjadi Ketua Komisi VII DPR-RI pada tahun 2004.
Prestasi Dr (HCUA) Khofifah tidak hanya mentereng di kursi legislatif saja. Pada tahun 1999-2001, ia mendapatkan amanah sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. Kemudian, periode 2014-2018, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ia diutus sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.
Pada tahun 2023, Dr (HCUA) Khofifah mendapatkan gelar kehormatan dari UNAIR. Dengan membawakan orasi ilmiah bertajuk Reformasi Sistem perlindungan Sosial untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak resmi menyematkan gelar tersebut, bertepatan dengan wisuda periode ke-234.
Gelar kehormatan tersebut ia peroleh berkat prestasi juga gagasan dan pemikirannya yang membawa dampak bagi masyarakat. Yakni, reformasi sistem perlindungan sosial yang ia gagas telah menjadi sumbangsih bagi pengentasan kemiskinan, salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Program tersebut telah menjadi terobosan baru dalam menciptakan kesetaraan bantuan sosial pada masyarakat.
Penulis: Yulia Rohmawati