Universitas Airlangga Official Website

Kiat-kiat Mempersiapkan Siswa untuk Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka

Dr Nono Hery Yoenanto SPsi MPd Psikolog, dosen Departemen Psikologi UNAIR, pada seminar nasional bertajuk “Pemulihan Psikososial dan Kesehatan Mental Pasca Pandemi,”. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 turut berdampak pada dunia pendidikan. Akibat pembatasan berkegiatan di ruang publik, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring di rumah masing-masing. Metode pembelajaran ini tentu menuntut adaptasi baik dari pihak guru, siswa, maupun orang tua siswa.

Namun, sekarang ini, dengan semakin menurunnya angka kasus Covid-19, pembelajaran tatap muka kembali diadakan di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Orang tua dan guru, dalam hal ini, dituntut untuk mampu mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah setelah sekian lama mereka melakukannya di rumah masing-masing.

“Yang pertama, kita sebagai guru atau orang tua harus bisa memahami dan mendengarkan kekhawatiran siswa,” tutur Dr Nono Hery Yoenanto SPsi MPd Psikolog pada seminar nasional bertajuk “Pemulihan Psikososial dan Kesehatan Mental Pasca Pandemi,” Sabtu (20/8/2022). Ia mengungkapkan bahwa siswa tentu memiliki kekhawatiran untuk kembali ke sekolah di masa transisi seperti sekarang ini.

Di lingkungan sekolah, guru pun harus mampu memastikan bahwa siswa telah mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan seperti menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Menurut Dr Nono, hal lain yang tidak kalah penting adalah memberikan sosialisasi kepada siswa mengenai informasi yang akurat seputar Covid-19. 

“Walaupun ini sudah pasca pemulihan, jangan sampai anak-anak itu terlena. Akhirnya tidak jaga jarak, tidak pakai masker,” tegas dosen Departemen Psikologi Universitas Airlangga ini.

Para guru juga hendaknya meminta masukan kepada siswa mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan. “Minta masukan dari anak. Anak diajak berdialog, diminta memberikan pendapat cara membuat ruang kelas yang ramah, nyaman, dan aman,” terang Dr Nono. Dengan demikian, keterlibatan para siswa terhadap pembelajaran akan lebih meningkat.

Dr Nono juga menekankan pentingnya guru untuk memberikan contoh perilaku koping yang baik kepada para siswanya. “Tentunya, seorang guru harus memberikan contoh perilaku koping yang baik untuk siswa. Seandainya ketika nanti ada Covid-19 meningkat, ya kita harus bersikap tenang,” ungkapnya.

Di sekolah, guru pun harus mampu mendorong siswanya untuk aktif dalam kegiatan bermain sebagai aktivitas edukasional. “Bermain dan olahraga, selain untuk menjaga kesehatan pada anak, juga untuk mempromosikan interaksi antar siswa. Tentunya dengan tetap menjaga prokes,” tutup Dr Nono.

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Nuri Hermawan