Universitas Airlangga Official Website

Kiat Menghadapi Peer Review setelah Mengumpulkan Naskah ke Jurnal

Dr Monica Sobocan dalam Smart Publication Academy Navigating Peer Review pada Rabu (1/3/2023) lewat Airmeet. (Foto: Muhammad Naufal Rabbani)
Dr Monica Sobocan dalam Smart Publication Academy Navigating Peer Review pada Rabu (1/3/2023) lewat Airmeet. (Foto: Muhammad Naufal Rabbani)

UNAIR NEWS – Setelah mengumpulkan naskah ke jurnal, ada baiknya mempersiapkan diri akan masukan dan kritik dari tim editor dan peer review. Proses tersebut terjadi dalam tahap editorial screening.

Jika jurnal menerima kelayakan naskah, maka akan diteruskan pada peer review. Jika jurnal menolak, naskah langsung kembali. Hal serupa terjadi jika pengulas (peer reviewers) memberikan catatan pada naskah kita. Terkadang komentar dari pengulas menjadi momok bagi akademisi setelah mengumpulkan naskah.

“Jadi, kita melihat peer review, dan melihat apa yang perlu diperbaiki agar sesuai dengan standar disiplin ilmu Anda,” terang Dr Monica Sobocan, peneliti Medis dan Dosen Universitas Maribor dan Universitas Queen Mary, dalam Smart Publication Academy (SPA). 

Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan pelatihan itu pada Rabu (1/3/2023). Pelatihan tersebut mengangkat topik Navigating Peer Review secara daring via Airmeet.

Pertimbangan Naskah

Peer review mendukung keputusan editor jurnal Anda dan standar dapat berbeda bergantung bidangnya,” jelas Dr Monica.

Ia menjelaskan para pengulas tidak menentukan naskah diterima atau ditolak. Umumnya, mereka hanya memberikan rekomendasi.

Tim editorial jurnallah yang mempertimbangkan kelayakan naskah. Tim tersebut akan menunjukkan detail-detail untuk peneliti memperbaiki tulisannya.

“Jadi, penolakan, pengiriman ulang, adalah komponen yang menarik karena mereka memberi tahu Anda bahwa karya Anda pantas untuk jurnal mereka. Tapi, mereka membutuhkan data ini dan data itu. Dan, mereka tidak percaya Anda bisa untuk memenuhinya. Katakanlah dalam seminggu atau beberapa bulan,” Dr Monica menjelaskan contoh komentar penolakan naskah untuk jurnal.

Tahap Peer Review

Dr Monica memaparkan peer review terbagi dalam dua tahap, yaitu sebelum publikasi jurnal dan sesudah. Pada tahap sebelum publikasi, pengulas melakukan penilaian naskah secara tertutup dari publik.

Pengulas juga melakukan transparansi ulasan kepada peneliti. Sedangkan dalam tahap sesudah publikasi jurnal, pembaca ikut mengulas.

Merespons Ulasan

“Sebagian besar penulis resah untuk menanggapi komentar reviewer,” ungkap Dr Monica.

Ia menyarankan sebaiknya segera melakukan revisi setelah mendapat komentar dari pengulas. Hal tersebut merupakan cara terbaik untuk memperbaiki tulisan.

“Dan, itulah mengapa banyak penulis merasa ini adalah bagian yang sangat sulit. Karena, Anda perlu merevisi makalah Anda sesuai dengan komentar reviewer,” tambahnya.

Memberikan respons terhadap ulasan juga mampu memberi peneliti pengalaman untuk berinteraksi dengan pengulas. Dr Monica menilai, terdapat jarak di antara peneliti dan pengulas. Menurutnya, penting untuk membangun hubungan baik di antara keduanya.

SPA merupakan program rutin milik LIPJPHKI untuk akademisi UNAIR dan masyarakat umum. Kegiatan itu adalah rangkaian ketiga dari kelas Dr Monica. Dua kelas sebelumnya telah dilaksanakan secara daring pada Februari 2023, dengan topik Structuring and Writing Your Manuscript to Make it Publish-Worthy dan Understanding the Submission Process.

Penulis: Muhammad Naufal Rabbani

Editor: Feri Fenoria