Universitas Airlangga Official Website

Kiprah Isy Karimah, Alumnus FH yang Jadi Ketua Ikatan Notaris Indonesia Wilayah Jatim

Isy Karimah, alumnus FH UNAIR yang kini jadi notaris & PPAT dan nahkodasi sejumlah organisasi (Foto: Dok. Narasumber)
Isy Karimah, alumnus FH UNAIR yang kini jadi notaris & PPAT dan nahkodasi sejumlah organisasi (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) tak pernah kekurangan alumnus hebat yang bergelut di berbagai bidang. Dr Isy Karimah SH MKn MH salah satunya. Isy, panggilan akrabnya, merupakan lulusan Ilmu Doktoral Fakultas Hukum (FH) UNAIR tahun 2021. Kini, alumnus FH UNAIR itu menjadi notaris dan PPAT sekaligus menahkodai berbagai organisasi bidang hukum di Jawa Timur.

Keinginan menjadi seorang notaris terus bertumbuh hingga Isy memasuki masa pendidikan krusial, yakni SMA, di mana ia harus menentukan langkahnya ke depan. Isy akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang. Setelah lulus, pada tahun 1991 Isy kemudian melanjutkan pendidikan Spesialis Kenotariatan FH UNAIR dan lulus pada tahun 1993. Masih di UNAIR, isi melanjutkan pendidikan Magister Kenotariatan pada 2009, dan Program Doktoral Ilmu Hukum FH UNAIR tahun 2021.

Baru-baru ini, ia resmi dinobatkan sebagai Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) periode 2024-2027 Jawa Timur. Isy secara resmi terpilih pada 9 Januari 2024 lalu. Tidak hanya itu, Isy ternyata juga merangkap sebagai Ketua Pengwil Jatim IPPAT Jawa Timur. selama dua periode, yakni 2018-2021 dan 2021-2024. Bagi Isy, ini adalah prestasi yang membanggakan. Lantaran, ini menjadi kali pertama, khususnya di Jawa Timur, seorang notaris dan PPAT yang menjabat posisi penting pada dua organisasi sekaligus. 

Tepatnya tahun 1996, Isy mengabdikan diri serta meniti perjalanan kariernya sebagai seorang notaris dan Petugas Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Peterongan, Jombang. Pada tahun 1999, ia mendapatkan peluang untuk menjadi notaris di Kota Surabaya. “Tentu ada banyak proses yang saya jalani. Dulu saya sempat jadi notaris di Peterongan, Jombang, selama kurang lebih tiga tahun,” ungkapnya.

Momentum menjadi notaris di Kota Santri itu memberikan banyak pelajaran dan pengalaman bagi Isy. Sebab, kiprahnya di kota yang terbilang kecil itu justru memberikan banyak pengalaman dan pelajaran berharga. “Justru saya bersyukur karena saya sudah dapat ilmu di sana, jadi ketika di Surabaya sudah lebih maksimal. Maka dari itu, janganlah bosan untuk belajar karena untuk naik ke jenjang lebih tinggi itu perlu proses, pematangan jiwa,” tutur Isy.

Bagi Isy, hidup adalah tentang pembelajaran. Kiprah Isy dalam melanjutkan pendidikan ke berbagai jenjang, kiprahnya dalam berkarier di berbagai kota, menunjukkan bahwa Isy adalah sosok perempuan yang giat belajar. 

Semangatnya dalam belajar dan bekerja menjadi inspirasi tersendiri bagi sang anak untuk mengikuti jejak langkah ibunda. “Sejak kecil memang sudah tumbuh di lingkungan keluarga notaris. Saya dan suami sama-sama notaris. Layaknya anak pada umumnya yang meniru orang tua, barangkali anak-anak kami juga terinspirasi untuk menjadi seorang notaris,” tutur Isy.

Dengan semua ilmu yang ia miliki melalui proses belajar sepanjang hayat itu, Isy juga tidak lupa membagikan ilmunya. Selain menjadi notaris, ia juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jawa Timur, di antaranya UNAIR, Universitas Narotama, Universitas Surabaya, Universitas Islam Malang, hingga Universitas Jember. 

Penulis: Yulia Rohmawati