UNAIR NEWS – Prof. Dr. Bambang Irawan merupakan Guru Besar bidang ilmu Biologi dan Karsinologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga. Lahir di Purwodadi Grobogan Jawa Tengah pada 5 April 1955. Bambang mulai mendalami ilmu Biologi pada tahun 1981 sebagai mahasiswa S1 Jurusan Biologi Universitas Gadjah Mada, diakhir masa studi S1, ia melakukan penelitian mengenai komunitas burung di Muara Sungai Progo, Yogjakarta.
Tahun 1991, Prof Bambang melanjutkan studi S2 di Universitas Ehime, tesis yang ia tulis diakhir studi masternya berkenaan dengan topik hubungan interaksi antar dua jenis ketam dalam kaitannya dengan toleransi terhadap salinitas dan kekeringan. Jenjang S3 dijalankan pada tahun 1994, di Universitas Tohoku.
“Saat menyelesaikan doktor saya menggambil topik disertasi yang berkaitan dengan mekanisme spesiasi pada ketam muara,” terangnya.
Pada 2013, Bambang resmi dilantik sebagai Guru Besar di FST UNAIR. Perjalanan tersebut diiringi dengan banyak pengalaman dan pengabdian. Pada 1982, ia menjadi asisten ahli madya di Fakultas Kedokteran. Empat tahun selanjutnya, ia berpindah menjadi asisten ahli di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang kini menjadi FST.
Selama menjadi dosen, Bambang juga pernah dan masih mengajar beberapa mata kuliah di Departemen Biologi, diantarnya General biology, Molecular Genetics, Biosystematics, Carcinology, Abiotic Environments, Population Biology, Ecological Data Analysis dan masih banyak lagi.
Profesor yang juga tergabung dalam perhimpunan biologi Indonesia tersebut juga memiliki beberapa karya yang ia jadikan buku dan masih berkaitan dengan kepakarannya dalam ilmu biologi. Di antaranya, Lingkungan Abiotik jilid: Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer (2015); Karsinologi dengan Penjelasan Deskriptif dan Fungsional (2013); Genetika; Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat (2010); Teori dan Praktik Ekologi (2008); Genetika Molekuler (2008) dan lain sebagainya. Sementara itu, dalam hal riset, Bambang memiliki bidang riset tersendiri. Di antaranya, identifikasi kepiting, udang, dan tokek.
“Mempelajari Ilmu Biologi Populasi pada dasarnya juga mempelajari bagaimana perkembangan populasi jenis spesies yang ada di alam sekitar. Yang nantinya, dapat dijadikan pedoman untuk melestarikan spesies tersebut melalui kebijakan konservasi,” kata dia saat disinggung apa peran penting kajian yang sedang dia dalami.
Mengenai ilmu karsinologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari segala aspek yang berhubungan dengan hewan anggota subfilum Crustacea. Berdasarkan pengalaman melakukan penelitian, Bambang melihat bahwa terdapat banyak macam anggota hewan Crustacea. Ditambah lagi pergerakan setiap jenis umumnya berbeda dan masih banyak aspek lainnya yang menarik untuk ditelaah. (*)
Penulis: Rio F. Rachman
Editor: Nuri Hermawan