Universitas Airlangga Official Website

Kisah mahasiswi UNAIR Belajar Epidemiologi di Eropa

Az-Zahra Helmi Putri Rahayu saat di Depan Kaunas City Centre, Lithuania. (Foto: Istimewa)
Az-Zahra Helmi Putri Rahayu saat di Depan Kaunas City Centre, Lithuania. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kesempatan untuk kuliah di luar negeri kini terbuka lebar, termasuk bagi mahasiswa yang sedang menjalani kuliah. Melalui program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2023, Az-Zahra Helmi Putri Rahayu mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UNAIR berhasil menjemput mimpinya berkuliah di Ibu Kota Kebudayaan Eropa, Vytautas Magnus University, Lithuania. 

Hal ini bukan pengalaman pertama Zahra belajar ke luar negeri. Pasalnya, ia kerap terlibat dalam kegiatan bertaraf internasional, seperti halnya ASEAN-Korea Youth Summit, organisasi internasional AIESEC Korea, serta masih banyak lainnya. 

Tak hanya itu, gadis asal Cirebon itu juga aktif menyuarakan pentingnya keterwakilan perempuan di ruang-ruang publik, hingga mengantarkannya menjadi Best Delegate of Women Leadership and Education dalam ajang International Future Leaders Summit 2022.  Tak dipungkiri, dirinya juga pernah mendapati beberapa kegagalan selama menjajaki kompetisi. 

Modal Awal Taklukkan IISMA

Di balik kiprahnya, dirinya tetap tidak menyangka bisa menaklukkan IISMA, sebab persaingannya yang begitu ketat. “Bermodal tekad, dan doa, karena waktu semester awal memang sudah terinspirasi dari kakak tingkat Pauline Ciuputri ex IISMA 2021. Saya merasa bahwa ada beberapa hal yang perlu saya pelajari dari dia, sehingga saya mulai mempersiapkan hal-hal yang menunjang keberangkatan IISMA,’’ ujarnya.

Berkaitan dengan bahasa inggris, Zahra mengasahnya sedini mungkin dari orangtua seraya kursus formal. “Pertama kali belajar dari papa, berdialog dan lain sebagainya. Saya merasa bahwa harus ada effort lebih nih.  Jadi sejak SD sudah membiasakan diri pelan-pelan belajar storytelling, hingga kuliah saya aktif simulasi debat bahasa inggris,’’ papar mahasiswa Kesmas ini.

Pada program IISMA Zahra mengambil fokus studi health sociology dan academic writing. Menurutnya dua program itu masih beririsan dengan studinya di UNAIR. “Meski, tidak ada keharusan selinear, tapi saya suka mendalami ilmu itu, terlebih peminatanku epidemiologi. Di IISMA ini ada empat tawaran mata kuliah, tapi dua studi lainnya masih menyusul, karena satu minggu pertama di Lithuania ini masih belajar adaptasi jadi belum saya fiksasi,’’ kata Zahra yang berangkat pada  Rabu (23/8/2023). 

Culture Shock 

Adapun pelajaran hidup yang ia dapatkan selama proses adaptasi di negeri alam gletser (bongkahan es). “Bagi orang sini, sebelum suhu mencapai -20 derajat, masih kategori hangat. Sementara bagi saya, 16 derajat saja sudah dingin sekali,’’ ujarnya.

Selain itu, kesopanan para pengguna jalan yang menggunakan transportasi. Dalam jarak kurang dari empat meter, pengendara langsung berhenti untuk mempersilahkan pejalan kaki. Lantaran, mobilitas Zahra jalan kaki dengan 13.000 langkah setiap harinya dari asrama menuju kampusnya. 

Dengan berbagai tantangan yang ia hadapi, Zahra mengatur strategi dengan penuh perhitungan. Ia mengatakan kita perlu belajar memadukan berbagai kesulitan hidup di dunia, mengharmonikan naik turunnya perjalanan dengan rute panjang. “Kuncinya openness and eagerness to learn, to experience everything, lewat program IISMA ini sebagai wadah untuk bertumbuh dan mengasah akademik maupun ketahanan mental. Maka harus berani untuk melakukan hal baik apapun,’’ tuturnya. 

Penulis: Viradyah Lulut Santosa

Editor: Khefti Al Mawalia