“Kita boleh saja sedih ketika menghadapi suatu masalah, namun jangan terlalu larut dalam kesedihan tersebut.”
UNAIR NEWS – Evania Nakhwah Saraswati, atau yang akrab disapa Nakhwah berhasil meraih prestasi gemilang sebagai wisudawan terbaik S1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) pada Wisuda Periode 244 Universitas Airlangga (UNAIR) . Bagi Nakhwah, pencapaian itu tidak hanya sekadar gelar, tetapi juga bentuk terima kasih kepada dirinya sendiri, keluarga, dan teman-temannya yang selalu memberikan dukungan.
Dalam perjalanannya, Nakhwah mengakui bahwa masa studi di FK UNAIR penuh dengan tantangan. Tantangan terbesar yang ia hadapi terjadi di awal masa kuliahnya. “Pada semester awal, saya kesulitan beradaptasi dengan perkuliahan yang sangat berbeda dari SMA. Materi yang jauh lebih banyak, tuntutan untuk memahami dengan cepat, dan pola pembelajaran yang lebih mandiri membuat saya sempat mengalami stres,” ungkapnya.
Namun, Nakhwah tidak menyerah. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, ia memperbaiki manajemen waktu serta cara belajarnya. Ia juga aktif bertanya dalam perkuliahan dan mengikuti praktikum dengan semangat. Berkat kerja keras tersebut, Nakhwah berhasil melewati rintangan dan lulus dengan IPK mendekati sempurna yaitu 3,86.
Dukungan Keluarga
Keluarga memegang peranan penting dalam kesuksesan Nakhwah. Orang tuanya tidak hanya memberikan dukungan materi, tetapi juga selalu hadir untuk mendengarkan cerita dan keluh kesahnya.Ia merasa sangat bersyukur atas kasih sayang yang diberikan, sehingga ia bisa meraih berbagai pencapaian dalam hidupnya. “Beratnya perjuangan bisa terasa lebih ringan karena dukungan keluarga,” katanya.
Salah satu momen paling berkesan selama masa studinya adalah pengalaman mengikuti program IISMA di Italia. Di sana, Nakhwah berkesempatan belajar di Fakultas Psikologi, Universitas Padova (UNIPD). Pengalaman itu memperkaya pemahamannya tentang aspek psikososial dalam dunia kesehatan yang sebelumnya hanya ia pelajari dari sudut pandang medis.
“Pengalaman ini mengajarkan saya untuk menjadi dokter yang lebih baik. Tidak hanya dari segi keterampilan medis, tetapi juga dari sisi psikologis dan empati dalam berkomunikasi dengan pasien,” ujarnya.
Setelah lulus dari UNAIR, Nakhwah berharap bisa menjadi dokter yang memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, mengaplikasikan ilmu yang telah ia pelajari, serta terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya. Selain itu, ia berencana melanjutkan studi spesialis di UNAIR. “Harapan saya adalah bisa terus mengabdikan diri kepada masyarakat dan negara sebagai tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi,” tutupnya.
Penulis: Adinda Aulia Pratiwi
Editor: Yulia Rohmawati