UNAIR NEWS – Menggenjot produktivitas ternak menjadi kewajiban bersama antara peternak dengan akademisi. Dalam program kerja “Ternak Sehat, Ternak Bahagia,” mahasiswa BBK 3 Universitas Airlangga (UNAIR) Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, mengadakan diskusi publik guna memberikan kesempatan bertukar ilmu antara masyarakat dan mahasiswa mengenai pemenuhan gizi ternak dalam memacu hasil ternak sehat dan baik. Diskusi dan program pendataan ternak menjadi pilihan bersama dalam fokus perhatian tersebut.
Diskusi Kolaborasi
Mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) UNAIR Angkatan 2021 Cheisa Alfi Yudha bersama rekan BBK 3 UNAIR-nya mengajak kelompok ternak Kelurahan Gombengsari berdiskusi. Sabtu (13/1/2024) menjadi waktu mereka mengadakan forum awal. Lewat diskusi tersebut, mahasiswa dan warga menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran pengetahuan dan pengalaman positif.
“Program ini berisi diskusi antara mahasiswa yang sedikit banyak mengetahui teori dari kampus dan peternak yang telah terjun dalam dunia ternak selama bertahun,” katanya dalam acara di Sekretariat Kelompok Masyarakat Pertanian Sumber Waru Maju.

Fokus Peningkatan Gizi dan Pendataan Ternak
Gizi ternak menjadi faktor utama produktivitas dari segi konsumsi pakan. Cheisa menyebut forum tersebut menjadi ajang pembahasan mengenai peran konsentrat untuk gizi hewan ternak. Konsentrat yang baik untuk ternak harus mengandung nutrisi yang seimbang. Seperti, protein, energi, serat, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, konsentrat yang baik harus memiliki palatabilitas yang tinggi, yang dipengaruhi oleh tekstur, warna, aroma, dan rasa.
Sejalan dengan gizi untuk personal ternak, perekaman data sebagai rekam data utama (database) bagi kelompok ternak di Kelurahan Gombengsari juga sangat perlu. Pengisian data peternak Kelurahan Gombengsari terlaksana pada Kamis (14/1/2024) hingga Rabu (31/1/2024).
“Data dasar mulai identitas peternak, jenis, hingga jumlah ternak menjadi sasaran perekaman data,” tuturnya.
Diskusi tersebut mencakup peningkatan pemahaman peternak tentang praktik ternak yang sehat. Termasuk pemahaman dalam penerapan teknik pengelolaan kesehatan ternak yang benar dan pemilihan pakan yang sesuai. Terdapat peningkatan kesadaran akan pentingnya efisiensi waktu yang baik dalam peternakan. Selain itu, semoga kolaborasi antar-peternak juga dapat terjalin bersama-sama.
“Semoga kehadiran kami memberikan kontribusi positif pada kesejahteraan peternak dan kondisi keseluruhan peternakan dalam komunitas,” harapnya.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria
Baca juga:
UNAIR Lepas 2.180 Mahasiswa Peserta KKN-BBK di 3 Wilayah Jawa Timur