Universitas Airlangga Official Website

KKN BBK UNAIR Ajak Masyarakat Cegah Stunting dengan Daun Kelor

UNAIR NEWS – Salah satu sektor yang menjadi fokus bidang kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 2 Universitas Airlangga (UNAIR) adalah kesehatan. Sementara stunting masih menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini. Oleh karena itu, Kelompok KKN-BBK 2 UNAIR yang bertugas di Gempolkurung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik mengajak masyarakat untuk cegah stunting. Program tersebut berupa penyuluhan serta pembuatan Produk Makanan Tambahan (PMT) menggunakan bahan dasar daun kelor.

Program berlangsung pada Sabtu (22/7/2023) di Kantor Kepala Desa Gempolkurung. Meria Selviana sebagai perwakilan kelompok mengatakan bahwa sasaran pada program ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita dan anak-anak di wilayah Gempolkurung.

Mengusung tema Anti Genting Lawan Stunting, program ini terlaksana untuk mendukung program pemerintah setempat yang sedang berjalan.

“Setelah kami koordinasi dengan bidan setempat maka kami putuskan untuk menginisiasi program ini, sebagai langkah kami untuk mendukung program yang sudah ada,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini turut hadir pula Maya Septriana SSi Apt MSi yang merupakan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sekaligus Dosen Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi UNAIR. Maya menyampaikan materi mengenai pijat bayi dan anak baduta. Pijat ini bermanfaat untuk menstimulasi tumbuh dan kembang anak.

Demo Masak

Selain itu, para peserta menonton demo memasak PMT berupa puding berbahan dasar daun kelor. Pemilihan daun kelor karena keberadaannya mudah ditemukan. “Kelor ini memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga bisa jadi bahan makanan alternatif penambah gizi. Daun kelor juga mudah ditemukan di sini sehingga bisa didapatkan dengan mudah,” jelasnya.

Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR tersebut menambahkan bahwa ketersediaan daun kelor yang ada di masyarakat bisa membantu mereka dalam mencari bahan baku. 

“Ketersediaan daun kelor di masyarakat bisa membantu mereka dalam membuat produk puding daun kelor sendiri di rumah. Jadi mereka tidak perlu susah-susah mencari bahan baku utama,” paparnya tentang program cegah stunting.

Tidak sendirian, mahasiswa turut berkolaborasi dengan kader kesehatan dan masyarakat setempat. Lewat kegiatan ini harapannya masyarakat bisa lebih paham tentang permasalahan stunting.

“Harapannya adalah masyarakat lebih paham tentang pentingnya memahami tumbuh kembang anak. Setelah mendapat materi tentang penyebab dan cara mencegah stunting, masyarakat bisa menerapkannya dengan baik,” tutupnya. (*) 

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh