UNAIR NEWS – Kelompok Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 5 UNAIR di Desa Kesimantengah, Pacet, Mojokerto, mengadakan kegiatan Sekolah Rimba di SDN Kesimantengah. Sekolah Rimba merupakan terobosan baru dalam mempelajari sains dan geografi bagi siswa kelas 6, yang mana dalam sekolah, mereka mempelajarinya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS).
Kegiatan itu berlangsung di SDN Kesimantengah, Pacet, Mojokerto, Senin (20/1/2025). Rizky Dhafin sebagai ketua dari kelompok KKN BBK 5 UNAIR Kesimantengah mengatakan, kegiatan itu mendapat respon positif dari pihak sekolah. “Sebelum melakukan kegiatan ini, kami telah berkonsultasi dengan kepala sekolah. Beliau sangat senang dan mendukung, karena di sekolah kan jarang ada eksperimen di luar gini. Apalagi namanya sekolah rimba, dan skemanya mirip outbound,” lanjutnya.
Eksperimen Lava Gunung Api dan Pelangi Berjalan
Pada kegiatan itu, mahasiswa KKN UNAIR mengajak siswa kelas 6 untuk mempelajari gunung berapi dan kapilaritas air menggunakan media praktik berupa eksperimen sains dari air, cuka, tisu, pewarna, soda kue, dan tisu serta gelas dan botol plastik. Lava gunung meletus itu terbuat dari eksperimen reaksi antara soda kue dan cuka.
“Jadi air dan cuka itu diberi pewarna makanan merah. Kemudian, dimasukkan ke botol yang ada di dalam miniatur gunung. Nantinya para siswa kelas 6 akan menuangkan bubuk soda kue yang cukup banyak ke botol air berisi air cuka merah. Setelah kedua bahan itu bereaksi, akan muncul lava yang keluar dari miniatur gunung api itu,” jelas Rizky.
Untuk eksperimen kapilaritas air dengan bentuk pelangi berjalan dilakukan dengan tisu dan air berwarna. Nantinya, air berwarna akan terserap oleh tisu, dan berputar terus menerus. Karena airnya memiliki tiga warna, hasil eksperimennya akan terlihat seperti pelangi yang berjalan.
Selain melakukan eksperimen, kelompok KKN-BBK UNAIR juga memberikan beberapa materi, mulai dari reaksi sains yang terjadi, bentuk geografis gunung-gunung di Indonesia, jenis-jenis gunung, dan beberapa materi yang relevan dengan materi kelas 6. Disamping itu, kelompok KKN UNAIR juga memberikan informasi mengenai mitigasi dari bencana gunung meletus dan lain sebagainya.
Antusiasme Siswa
Siswa-siswi kelas 6 SDN Kesimantengah sangat antusias dengan kegiatan ini. Banyaknya siswa yang berhasil menjawab soal saat kuis membuktikan pemahaman mereka. Melalui sekolah rimba, mereka lebih mudah memahami bentuk-bentuk gunung api. Pasalnya, tim KKN UNAIR juga membawakan miniatur gunung api yang terbuat dari kardus dan koran bekas.
“Dengan adanya sekolah rimba ini, adik adik SD jadi belajar tentang materi di kelas dengan lebih mudah, karena ada bentuk aslinya di depan mata dan praktik. Jadi tidak hanya membayangkan bentuk gunung dalam pikiran mereka,” ujarnya.
Terakhir, Rizky berharap adik-adik SDN Kesimantengah lebih banyak mengeksplorasi materi melalui eksperimen-eksperimen sederhana. Selain itu, ia juga berharap agar makin banyak pembelajaran dengan media praktik diluar kelas yang dapat menstimulasi semangat belajar dan rasa ingin tahu dari siswa.
Penulis : Febriana Putri Nur Aziizah
Editor : Khefti Al Mawalia