Universitas Airlangga Official Website

KKN UNAIR Edukasi Masyarakat untuk Pencegahan Stunting

Tim KKN UNAIR memberi edukasi soal stunting ke warga (foto: dokumen pribadi)

Di tengah intensifikasi upaya pencegahan stunting di berbagai daerah. Kelompok KKN UNAIR di Desa Blimbingsari, Banyuwangi, menemukan masalah mendasar yang memengaruhi efektivitas program tersebut. Mengingat angka stunting di daerah tersebut masih belum mencapai zero stunting, mereka merancang program yang menekankan aspek pencegahan.

“Memang dari awal kita fokusnya pencegahan stunting, jadi kita menyusun prokernya itu salah satunya dengan pembagian tablet tambah darah ke ibu-ibu dan remaja, terutama calon pengantin,” ujar Kezia, penanggung jawab program pada Kamis (11/072024).

Selama persiapan program, kelompok KKN UNAIR menemukan bahwa banyak masyarakat setempat memiliki persepsi keliru tentang stunting. Kebanyakan masyarakat lebih fokus pada anak setelah terdiagnosis stunting. Padahal pencegahan harus mereka mulai dari menjaga kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah kehamilan serta menyusui.

“Saat persiapan proker, kami berkonsultasi dengan berbagai pihak desa. Ketika memaparkan rencana pembagian tablet tambah darah, masyarakat mempertanyakan mengapa ibu yang mendapatkan, bukan anak. Kami menyadari ada persepsi keliru, dimana fokus mereka pada mengobati stunting pada anak. Oleh karena itu, selain membagikan tablet tambah darah, kami memutuskan untuk memberikan sosialisasi singkat tentang stunting,” jelas Kezia.

Pencegahan stunting harus dimulai sebelum anak lahir. Stunting bisa muncul karena gizi buruk pada ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Selain itu, stunting juga bisa timbul karena gangguan jiwa dan hipertensi pada ibu. Jarak lahir pendek dan rendahnya akses layanan kesehatan, sanitasi, dan air bersih juga menjadi penyebab utama stunting.

Pada kegiatan posyandu balita yang berlansung pada Rabu (10/07/2024) di Dusun Tegalwero. Kelompok KKN BBK 4 UNAIR mendapat kesempatan untuk memberikan edukasi tentang stunting. Mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan informasi penting kepada masyarakat terkait pentingnya pemahaman yang benar tentang pencegahan stunting.

Selama sosialisasi, kelompok KKN UNAIR menjelaskan bahwa stunting dapat muncul dari banyak faktor, termasuk asupan gizi yang tidak memadai pada ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Edukasi yang mereka berikan mencakup beberapa aspek penting, seperti asupan gizi seimbang, perawatan kesehatan rutin, pentingnya ASI eksklusif, dan pendidikan tentang stunting.

Sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat, tetapi juga membuka dialog antara pihak kesehatan dan warga tentang pentingnya pencegahan stunting dari hulu. Dengan pendekatan yang lebih komprehensif, diharapkan angka stunting dapat dikurangi dan kualitas kesehatan ibu serta anak di masa depan dapat meningkat.

Penulis: Sharisya Kusuma Rahmanda