Universitas Airlangga Official Website

KKN UNAIR Gagas Board Game Edukasi Makanan Sehat di Gresik

Mahasiswa KKN UNAIR dan murid MI Nurul Huda ketika permainan Pelancong berlangsung. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim KKN UNAIR gelar kegiatan edukasi makanan sehat melalui board game di MI Nurul Huda Desa Lengkong, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Ide pembelajaran kreatif itu berlangsung pada Kamis (27/7/20230). 

Mengenal Pelancong: Modifikasi Game Papan

Safa Rosyadah Hakim sebagai mahasiswa KKN BBK-2 UNAIR Desa Lengkong menjelaskan bahwa kegiatan edukasi tersebut bernama Pelancong (Petualangan Sehat Anak Lengkong). Board game yang bermodel seperti monopoli itu, mereka ciptakan untuk kepentingan edukasi terkait bahan-bahan makanan sehat. 

“Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini yaitu menambah pengetahuan dan memperkenalkan pentingnya memilih bahan dan makanan sehat,” jelas Safa.

Kegiatan itu menyasar murid kelas enam MI Nurul Huda. Mereka adalah anak-anak yang sudah memasuki usia pubertas sehingga pertumbuhan dan perkembangannya perlu seimbang dengan nutrisi makanan sehat. 

“Dalam penyampaian informasi membutuhkan modifikasi agar lebih menarik, lebih mudah dipahami, dan dimengerti. Salah satunya melalui permainan Pelancong,” jelas Safa.

Sebelum murid-murid bermain, mahasiswa KKN memberikan edukasi singkat terkait makanan sehat terlebih dahulu. Setelah itu, mereka dapat memainkan permainan tersebut dengan menjawab pertanyaan. 

“Kegiatan diakhiri dengan membagikan salah satu makanan sehat berupa potongan buah melon dan susu kemasan,” kata Safa.

Safa mengatakan, murid MI Nurul HUda terlihat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan. Hal tersebut dapat terlihat dari keseriusan kelompok selama permainan.

“Harapannya, anak-anak bisa menerapkan pola makan hidup sehat dan menghindari makanan yang dapat mengganggu tumbuh kembang mereka,” jelasnya.

Mengenal MI Nurul Huda: Madrasah Digital 

Tim KKN ini merasa bahwa MI Nurul Huda memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan sekolah dasar lainnya. Madrasah ini memiliki banyak fasilitas yang serba digital. Misalnya, setiap bangku siswa kelas IV sampai VI sudah memiliki komputer. 

“Untuk absen siswa sudah menggunakan kartu pelajar digital sehingga kehadiran mereka bisa terpantau langsung oleh orang tua melalui aplikasi pelajar di HP,” tambah Safa.

Selain itu, setiap ruang kelas juga sudah menggunakan media pembelajaran TV digital. Para guru juga dapat memantau para murid melalui CCTV di setiap kelas dan sekitar lingkungan sekolah dasar ini.

Tim KKN BBK-2 UNAIR Desa Lengkong berharap agar madrasah digital ini banyak dikenal oleh masyarakat luas terutama di Desa Lengkong. Mereka melihat bahwa sekolah ini mendapatkan stigma sebagai sekolah Muhammadiyah sehingga mereka berharap agar stigma tersebut dapat hilang.

“Jadi MI Nurul Huda merupakan sekolah yang netral tidak hanya untuk Muhammadiyah saja,” tutupnya.

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Khefti Al Mawalia