UNAIR NEWS – Desa Claket, Kabupaten Mojokerto terletak di kaki Gunung Welirang memiliki potensi alam yang memikat untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Ketergantungan masyarakat pada sumber daya alam menandai karakteristik utama Desa Claket. Namun, transformasi menjadi destinasi wisata juga mempengaruhi lingkungan, sehingga perlu perawatan lingkungan yang baik untuk keberlanjutan sumber daya alam.
Oleh karena itu, Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi dengan Dewan Legislatif Mahasiswa (UNAIR) mengadakan sosialisasi konservasi sumber air di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (10/07/2024). Hadir juga dalam kegiatan tersebut tim KOMPPACK (Komunitas Pecinta Alam Desa Claket).
Potensi Alih Fungsi Destinasi Wisata
Haris Fajar Kurniawan, selaku aktivis bidang lingkungan hidup, memaparkan kekagumannya terhadap potensi Desa Claket. Menurutnya, Desa Claket memiliki keindahan alam yang memukau, termasuk sungai-sungai kecil, hutan-hutan, serta lahan pertanian yang subur. “Sebenarnya sumber air yang Claket miliki ini sudah bagus. Kita hanya tinggal memperkuat lagi saja,” tutur Haris.
Pemberian materi pada sosialisasi ini merujuk pada dampak dari alih fungsi lahan menjadi objek wisata terhadap sumber daya air. Termasuk perubahan pola aliran air, tingkat infiltrasi tanah, dan kualitas air. Haris juga menuturkan bahwa alih fungsi lahan menjadi wisata dapat menimbulkan dampak baik dan buruk. Oleh karena itu, perlu ada perawatan lingkungan yang baik dan benar juga.

Langkah Nyata BLM FIB dan DLM UNAIR
Aktivitas konservasi yang melibatkan kolaborasi antara lembaga pendidikan Universitas Airlangga melalui BLM FIB dan DLM UNAIR, serta organisasi masyarakat lokal turut mendukung upaya-upaya konservasi yang berkelanjutan. Hal ini, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan sumber daya air berkelanjutan. Terutama dalam konteks perubahan fungsi lahan menjadi objek wisata.
Sebagai penduduk asli desa Claket, tim KOMPPACK juga turut menyadari bahwa beberapa resapan di kawasan hutan belum mendapat perawatan secara maksimal. BLM FIB dan DLM UNAIR memberikan langkah nyata berupa pengadaan sosialisasi, pembangunan plang di 10 titik sumber, dan program penelitian yang mendukung upaya konservasi berkelanjutan.
Konservasi sumber daya air di Desa Claket tidak hanya menjadi sebuah tugas, tetapi juga sebuah komitmen untuk melestarikan warisan alam dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada air. Melalui upaya bersama dan kepedulian yang berkelanjutan, harapannya Desa Claket dapat menjadi contoh sukses dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Penulis: Marshafyennda Scarbella
Editor: Edwin Fatahuddin
Baca Juga: Kelompok KKN UNAIR Edukasi Warga Buat Lilin Aromaterapi dari Limbah