Universitas Airlangga Official Website

Kolaborasi-Kurangi Ego Sektoral Kunci Hadapi Problem Kesehatan Ke Depan

Dr Corie Indria Prasasti SKM MKes Menjelaskan Peran Elemen Kolaborasi dan Partnership Dalam Pencegahan Iklim (Sumber: Pribadi)
Dr Corie Indria Prasasti SKM MKes Menjelaskan Peran Elemen Kolaborasi dan Partnership Dalam Pencegahan Iklim (Sumber: Pribadi)

UNAIR NEWS – Perlu adanya kesadaran kolaborasi dan mengurangi ego sektoral dalam menghadapi problem kesehatan ke depan. One Health sebagai pendekatan kolaboratif multi-sektoral dituntut menjadi pemersatu interdisipliner ilmu mencapai tujuan kesehatan global yang berkelanjutan.

Peningkatan kapasitas sumber daya, koordinasi, dan kooperasi menjadi langkah awal prakarsa One Health dalam komunitas antar-sektor. Namun, akar masalah utama tentu harus dapat dideteksi terlebih dahulu untuk mengentaskan problem secara keseluruhan.

Cari Titik Permasalahan

Dosen Divisi Epidemiologi FKM UNAIR Dr Atik Choirul Hidajah dr M Kes menuturkan, implementasi One Health dalam pengentasan infeksi zoonosis mutlak diperlukan. Infeksi yang berkembang telah mempengaruhi gangguan kesehatan antara manusia dan hewan. Penyebab utama semakin meluasnya zoonosis adalah persebaran melalui vektor antara host kepada agent akibat pengaruh lingkungan.

“Penyakit zoonosis disebabkan oleh tiga faktor. Yaitu, agent, host, dan environment,” ungkapnya dalam Kelas ketiga OHSC.

Perubahan iklim saat ini juga menyebabkan pengendalian zoonosis menjadi tantangan menyulitkan. Kondisi lingkungan yang bergerak dinamis itu harus segera dikelola dengan kolaborasi bersama antar-sektor. 

Dr Atik Choirul Hidajah dr M Kes Melihat Penjelasan Studi Kasus Member OHSC Batch 4 (Sumber: Pribadi)

Terhambat Oleh Ego Sektoral

Sementara itu, Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UNAIR Dr Corie Indria Prasasti SKM MKes menjelaskan, penanganan perubahan iklim masih terhambat dengan ego sektoral. Sifat tersebut hanya akan mendominasi sebuah ide dari sektor itu saja tanpa memperhatikan vitalisme sektor lain.

Persaingan akan muncul menimbulkan problematika baru. Lewat kolaborasi ego sektoral akan runtuh menjadi kreasi peleburan ide berbagai sektor sebagai dukungan dan penguat bersama.

“Dalam bidang kesehatan jangan sampai ada ego sektoral. Kita harus menggaungkan kolaborasi, karena kolaborasi adalah kunci penyelesaian tanpa persaingan,” jelasnya sebagai pemateri kedua.

Dr Corie menitikberatkan bahwa kolaborasi berbeda dengan kerja bersama, namun erat kaitan antara keduanya. Kolaborasi menitikberatkan penyelesaian permasalahan lewat langkah yang berbeda dengan visi sama. Sedangkan kerja bersama menggunakan langkah yang sama untuk menuntaskan masalah. 

“Kolaborasi akan bekerja dengan sistem kemitraan atau partnership, bukan hanya satu langkah saja,” tuturnya. 

Diketahui, One Health Student Club (OHSC) Batch 4 kelas ketiga terselengara pada Sabtu (9/9/2023). di Ruang Penyuluhan Lantai 2, Lembaga Penyakit Tropis UNAIR. Pelaksananya adalah ADPRC-OHCC.

Salah satu program yang terafiliasi Kemeikbud, INDOHUN dan SEAOHUN. Termasuk mendapatkan pendanaan USAID untuk peningkatan kapabilitas mahasiswa Indonesia untuk saling berkolaborasi dan terkoneksi antar-sektor.

Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria