Universitas Airlangga Official Website

Konferensi Nasional Vokasi, Dirjen Pendidikan Vokasi Tekankan Urgensi Pendidikan Vokasi

Potret Dr Ir Kiki Yuliati MSc dalam acara Konferensi Nasional Vokasi 2023 pada Kamis (22/6/2023). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan acara Konferensi Nasional Vokasi 2023 pada Kamis (22/6/2023). Kegiatan yang merupakan serangkaian acara Dies Natalis ke-9 Fakultas Vokasi itu berlangsung secara luring di ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa-B. Acara itu mengambil tema “Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional 5.0 Melalui Pendidikan Vokasi Menuju Indonesia Emas 2045.”

“Pada seleksi nasional bersama, vokasi menunjukkan jumlah peminat yang besar. Di tahun 2023, vokasi turut menjadi penyelenggara dan penerima program PMM. Dan hasilnya luar biasa,” ungkap keynote speaker membuka acara. 

Dr Ir Kiki Yuliati MSc selaku Dirjen Pendidikan Vokasi merupakan keynote speaker konferensi nasional itu. Ia menuturkan, vokasi telah mendapatkan dua kali perhatian dari presiden yakni inpres dan perpres. Keputusan pemerintah ini, lanjutnya, menggunakan dasar data urgensi pendidikan vokasi yang ada di lapangan. 

Urgensi Pendidikan Vokasi

“Rasio usia produktif pada 2045-2050 adalah 45 persen. Semakin tinggi persentase maka semakin besar beban dan tanggungan usia produktif untuk membiayai negara,” jelas Kiki Yuliati. 

Ia menjelaskan, proporsi usia produktif pada rentang tahun tersebut cenderung lebih sedikit. Usia produktif, lanjutnya, akan menanggung beban pajak yang lebih besar. Oleh sebab itu, produktivitas golongan ini harus lebih tinggi. 

“Proyeksi pendidikan vokasi secara lebih luas menjadi solusi untuk mengatasi dan mempersiapkan usia produktif di era Indonesia emas. Hal ini karena relevansi dunia kerja memegang peran penting dalam pendidikan tinggi,” tegas dirjen pendidikan vokasi itu. 

Kiki menuturkan bahwa cakupan layanan pendidikan vokasi adalah work-based learning yang meliputi empat poin utama. Pertama, initial development yang merupakan kegiatan meraih kompetensi sebagai upaya persiapan kerja. Kedua, refinement yaitu kegiatan menguatkan keahlian atau kapasitas kerja. Ketiga, reskilling adalah mengganti kompetensi sesuai pekerjaan baru. Keempat, upskilling yakni meningkatkan keahlian sesuai tuntutan pekerjaan. 

“Peran pendidikan vokasi menjadi sangat penting dan krusial untuk pembangunan bangsa ini. Terutama dalam menjaga Indonesia tetap jaya di usia emas 2045,” pungkasnya. 

Penulis: Widiasih Fatmarani

Editor: Nuri Hermawan

Baca Juga: UNAIR, UGM, IPB Peringkat 3 Nasional Versi THE Asia