Universitas Airlangga Official Website

Konflik Israel-Palestina Masih Berlangsung, Dosen UNAIR Sebut 4 Alasannya

Ilustrasi: CNN Indonesia

UNAIR NEWS – Konflik Israel dan Palestina telah berlangsung sejak lebih dari lima dekade lamanya. Konflik itu pun banyak mendapat kecaman, terlebih dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Organisasi besar dunia tersebut selalu mengawal jalannya konflik dan berusaha melakukan perundingan-perundingan. “PBB banyak mengeluarkan resolusi dalam konflik Israel dan Palestina,” tutur Dosen Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional UNAIR Fadhila Inas Pratiwi S Hub Int MA.

Resolusi tersebut adalah Two-State Solution (United Nations General Assembly Resolution 181), solusi terkait pengungsi (United Nations General Assembly Resolution 194), akhir dari pendudukan Israel terhadap Palestina (United Nations Security Council Resolution 242), dan menjaga status Jerusalem (Nations Security Council Resolutions 476 and 478).

“Melihat dari sisi sejarahnya, PBB bersama negara lain banyak melakukan proses diplomasi penyelesaian konflik Israel-Palestina. Dari UN Security Council Resolution tahun 1967, Camp David Summit 1978, Madrid Conference 1991, Oslo Agreement, Roadmap for Peace 2003, Annapolis Conference 2007, dan pertemuan-pertemuan untuk menyelesaikan konflik ini. Namun tidak ada perkembangan yang signifikan dan konflik masih terus terjadi hingga detik ini” jelas Fadhila.

PBB juga telah memberikan humanitarian aid bagi masyarakat Palestina. Israel sering diminta menghentikan opresi (merampas kehendak seseorang untuk melakukan sesuatu) dan bentuk-bentuk apartheid di Palestina.

Meski telah melakukan banyak upaya, namun Fadhila menyebut bahwa PBB memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan konflik. Terlebih Israel yang tidak mengindahkan kecaman internasional membuat konflik masih terus terjadi hingga saat ini.

Dosen Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional UNAIR Fadhila Inas Pratiwi S Hub Int MA. (Foto: Dok Pribadi)
Upaya Masyarakat Internasional

Masyarakat internasional dari semua kalangan tidak membenarkan tindakan Israel. Hal itu sebagai bentuk tindak kejahatan. 

“Kita bisa menyuarakan kepentingan Palestina di dunia maya dan terjun langsung ke lapangan. Selain itu, kita dapat memberikan bantuan secara moril dan materil kepada masyarakat Palestina,” ujar Fadhila.

Ketika banyak yang turut mengupayakan kepentingan Palestina, harapannya adalah konflik tersebut bisa menjadi prioritas internasional untuk bisa diselesaikan. Sehingga negara-negara lain dapat berkontribusi menyelesaikan konflik secara formal dan diplomatis.

“Jadi, kita tidak boleh pesimis dalam melihat konflik Israel dan Palestina ini. Harapan masih selalu ada. Indonesia juga selalu berusaha menyuarakan kepentingan Palestina di forum PBB agar lebih mengutamakan penyelesaian konflik tersebut,” terang Fadhila.

Penyebab Konflik Masih Berlangsung

Fadhilah menuturkan, bahwa ada empat isu penting penyebab konflik yang masih berlangsung. Keempatnya yakni isu territorial, isu Jerussalem, isu refugees Palestina yang meminta hak untuk kembali ke tanah airnya, dan kedua negara yang ingin mencapai keamanan bagi rakyatnya. Empat isu itu sangat sulit disepakati dalam meja perundingan yang sudah dilakukan sebelumnya. 

“Hubungan diplomasi Israel yang semakin akrab dengan negara-negara Arab, semakin membuat konflik Israel-Palestina kehilangan momentum untuk mendapatkan perhatian sehingga sulit untuk bisa diselesaikan,” kata Fadhila.

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Feri Fenoria