Universitas Airlangga Official Website

Dosen UNAIR Sebut Konflik Israel dan Palestina Banyak Memuat Isu Krusial

Ilustrasi Konflik Israel-Palestina. (Foto: Liputan 6)

UNAIR NEWS – Penyerangan Israel terhadap Palestina telah berulang-ulang terjadi. Sasarannya bisa jadi warga sipil, fasilitas umum, ataupun tempat ibadah. Seperti yang belum lama ini terjadi, yakni penyerangan masjid Al-Aqsha oleh Israel.

Menanggapi hal itu Dosen Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional UNAIR Fadhila Inas Pratiwi MA tidak membenarkan dan menjustifikasi penyerangan tersebut. Perbuatan Israel adalah hal yang tidak manusiawi. 

“Karena penyerangan tersebut merupakan bentuk opresi (merampas kehendak seseorang untuk melakukan sesuatu, Red). Sasarannya pun adalah warga sipil yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsha,” tutur Fadhila

Jika menelisik secara sejarah, konflik Palestina dan Israel telah berlangsung sejak lebih dari lima dekade. Persoalan utamanya adalah mengenai kasus perebutan wilayah.

“Terlebih untuk di wilayah sekitar Masjid Al-Aqsha ini memang sering terjadi konflik. Beberapa isu krusial menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah letak Al-Aqsha di Jerussalem yang di dalamnya terdapat tiga situs keagamaan,” ujarnya.

Dosen Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional UNAIR Fadhila Inas Pratiwi MA

Agama Kristen, Yahudi, dan Islam sama-sama memiliki situs keagamaan di Jerussalem. Kristen memiliki situs Gereja Makam Kudus, Yahudi memiliki Dinding Ratapan, dan Islam dengan Dome of The Rock serta Masjid Al-Aqsha.

“Israel dan Palestina sama-sama memiliki keterikatan historis dengan Jerussalem. Keduanya pun hingga saat ini masih memperebutkan wilayah tersebut,” ujar Fadhila.

Israel Lebih Kuat

Israel memiliki hubungan spesial dengan Amerika Serikat yang kemudian sering memberikan bantuan kepada Israel. Salah satunya adalah dalam bentuk persenjataan yang maju.

“Persenjataan Israel yang relatif lebih maju dibanding Palestina membuatnya memiliki kekuatan lebih. Hal itulah juga merupakan salah satu pemicu semakin langgengnya bentuk-bentuk operasi yang dilakukan oleh Israel. Terlebih penyerangan yang dilakukan ketika umat Islam sedang merayakan hari besar tertentu,” papar Fadhila.

Berbagai Upaya Penyelesaian Konflik

Berbagai upaya sebenarnya telah banyak dilakukan untuk mengatasi konflik tersebut. Salah satunya adalah dengan perundingan terhadap status Jerussalem. 

“Namun, di perundingan apapun, sengketa wilayah termasuk Jerusalem ini tidak pernah mendapatkan jalan tengah bagi keduanya. Oleh karena itu konflik keduanya masih terus berlanjut hingga saat ini dan semakin tidak terelakkan,” terang Fadhila.

Upaya PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak ketinggalan juga ikut mengambil tindakan, seperti pengecaman terhadap Israel. PBB juga selalu mengawal jalannya konflik dan perundingan-perundingan yang telah dilakukan.

“Karena ketika perundingan gagal, biasanya kekerasan dalam konflik Israel dan Palestina ini akan meningkat. Maka dari itu perlu pengawalan PBB agar bisa meminimalisir dampak dari kegagalan perjanjian yang sudah dilakukan,” ucap dosen alumni UNAIR tersebut.

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Feri Fenoria