Universitas Airlangga Official Website

Pengalaman Magang Ary, Sukses Rebranding Media Sosial PT Telkom

Ahmad Syarifuddin, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang magang di PT Telkom Indonesia Tbk sebagai desainer grafis (Foto: Istimewa)
Ahmad Syarifuddin, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang magang di PT Telkom Indonesia Tbk sebagai desainer grafis (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kontribusi gemilang dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Salah satunya ialah Ahmad Syarifuddin, mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi FISIP yang berkesempatan untuk magang di PT Telkom Indonesia Tbk (Digistar Internship DDB Telkom) sebagai desainer grafis.

Selama magang, Ahmad Syarifuddin atau yang akrab disapa Ary itu bergabung dengan tim Innovation Day. Ary menjelaskan bahwa tim Innovation Day bertanggung jawab sebagai eksekutor program, dengan berbagai peran seperti marketing communication, tim teknis, desainer, dan broadcasting.

Dalam pelaksanaan magang, Ary tidak hanya belajar mengelola akun media sosial, tetapi juga belajar menyediakan sarana dan prasarana untuk berbagi pengetahuan ke masyarakat melalui teknologi digital. Ary menceritakan tantangan awal yang ia hadapi sebagai desainer grafis adalah kewajiban untuk mengikuti templat desain perusahaan. 

Cuplikan kegiatan magang Ary selama menjadi bagian dari tim Innovation Day (Foto: Istimewa)
Cuplikan kegiatan magang Ary selama menjadi bagian dari tim Innovation Day (Foto: Istimewa)

“Templat desain yang ada kurang menarik sehingga engagement Instagram cenderung stagnan. Kemudian setelah kami mengajukan proposal rebranding dengan gaya desain dan konten yang lebih cocok untuk generasi digital (millenial dan gen Z, red), jangkauan media sosial meningkat signifikan dalam waktu 2-3 minggu,” papar Ary.

Dengan kontribusi Ary dan tim, program Innovation Day menjadi lebih berkembang. Dari yang awalnya hanya ditujukan untuk pihak internal, menjadi diperluas hingga mencakup seluruh karyawan Telkom Group dan masyarakat umum. 

Selain tugas-tugas profesional, Ary juga menghadapi tantangan pribadi berupa adaptasi dengan budaya korporat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kehidupan rantau di Bandung. Ary mengaku adanya perbedaan budaya, cita rasa makanan, dan bahasa sempat membuatnya mengalami culture shock. Namun lambat laun ia berhasil menyesuaikan diri. 

“Menjadi bagian dari korporasi BUMN membuat aku harus menyesuaikan diri dengan kehidupan ‘budak korporat’ dan ‘bahasa korporat’. Ini menjadi pengalaman dan ilmu baru bagi aku karena aku merasa bahasa korporat ini sangat unik. Lebih panjang dan ribet untuk menjelaskan hal sederhana, yang tidak lain tidak bukan bertujuan untuk menunjukkan profesionalitas dalam dunia kerja,” ujarnya.

Pengalaman magang itu tidak hanya memberikan Ary pengetahuan dan keterampilan baru. Akan tetapi, juga kesempatan untuk memperluas jaringan profesional serta menambah portofolio. “Jadikan magang sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Dari situlah kita bisa membuka wawasan dan pandangan kita guna memetakan rencana karir di masa mendatang,” pungkas Ary. 

Penulis: Adinda Aulia Pratiwi

Editor: Yulia Rohmawati