Universitas Airlangga Official Website

Waspada Peningkatan Pneumonia di Indonesia

Dr Salma Zulqaida SSi MSi selaku dosen Magister Imunologi. (Foto: Istimewa)
Dr Salma Zulqaida SSi MSi selaku dosen Magister Imunologi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Airlangga Forum pada Jumat (29/12/2023). Kali ini, Sekolah Pascasarjana UNAIR mengangkat tema “Sambut Tahun Baru Berganti, dengan Waspada Pneumonia Meninggi”. Acara itu turut mengundang tiga dosen imunologi pascasarjana UNAIR Dr Waode Fifin Ervina Muslihi, SGz M Imun, Dr Salma Zulqaida SSi MSi, dan Dr Ni Luh Ayu MKed Trop Sebagai pemateri. Tak hanya itu, dr Valensa Yosephi, mahasiswa Sekolah Pascasarjana UNAIR juga hadir memberikan pendapatnya. 

Dalam salah satu pemaparannya,Dr Salma Zulqaida SSi MSi menjelaskan bahwa pneumonia merupakan penyakit saluran infeksi pernapasan yang disebabkan oleh bakteri. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa dikarenakan perubahan cuaca yang tidak terprediksi.

“Saat ini sedang peralihan cuaca ke musim hujan, namun kadang-kadang cuaca tidak terprediksi. Sehingga hal ini memicu menyebabkan perkembangan pertumbuhan bakteri yang lebih cepat,” pungkasnya. 

Di sisi lain, dr Valensa Yosephi juga menuturkan bahwa pneumonia memiliki gejala yang serupa dengan penyakit radang. Hal tersebut dapat dipicu oleh mikroorganisme, bakteri jamur, atau paparan bahan kimia lainnya. 

Ia membagi jenis gejala pneumonia menjadi dua, yaitu gejala sistemik yang ditandai dengan demam, meriang, menurunnya nafsu makan dan badan menjadi lemas. Kedua, gejala lokal yang ditandai dengan batuk berdahak dan diikuti sesak nafas.

“Untuk ibu-ibu harus lebih waspada kalau misalnya anak kita mulai demam atau sesak nafas, itu harus kita curigai. Karena biasanya anak-anak itu refleks batuknya masih kurang bagus, berbeda dengan orang dewasa, yang normalnya mengeluarkan lendir akibat mikroorganisme,” jelas dr Valensa. 

Dalam mendukung pencegahan pneumonia, Dr Fifin menyampaikan bahwa sekolah pascasarjana program Imunologi telah mengembangkan beberapa riset. Salah satunya berkolaborasi dengan BRIN dalam pembuatan vaksin pneumonia. 

“Kita kebetulan tengah berkolaborasi dengan BRIN untuk membuat vaksin pneumonia dari kapsul lipopolisakarida. Maksudnya begini, virus itu ada selaput yang membungkus. Nah, selaput itu kita ambil untuk dibuat vaksinnya yang yang mana berguna untuk mencegah penyebaran virus tersebut,” terangnya. 

Sementara itu, Dr Ayu selaku dosen Magister Imunologi UNAIR memaparkan bahwa saat ini telah banyak produk vaksin yang dikembangkan untuk patogen-patogen yang berbeda tiap tahun. Menurutnya, vaksin yang sudah ada kemungkinan keefektifannya berkurang untuk melawan kekebalan tubuh. Jadi diperlukan strinstrain lebih lanjut yang dapat dieksplorasi dalam prodi Magister Imunologi. 

Penulis: Lady Khairunnisa Adiyani

Editor: Khefti Al Mawalia