n

Universitas Airlangga Official Website

Kontingen PIMNAS 2018 Universitas Airlangga Usung “Semangat Mataram”

pimnas uny
REKTOR UNAIR Prof. Moh Nasih dan unsur pimpinan yang lain bersama kontingen PIMNAS ke-31 Universitas Airlangga, usai pembekalan oleh Rektor, Jumat (24/8). Tim UNAIR dengan 7 PKM siap berlaga di gelanggang PIMNAS Ke-31 di UNY Yogyakarta, 28 Agustus – 2 September 2018. (Foto: Bambang Bes)

UNAIR NEWS – ”Semangat PIMNAS Mataram” tahun 2013 diusung kembali oleh kontingen Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-31 Universitas Airlangga yang siap berkompetisi di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), 28 Agustus – 2 September 2018. Dalam PIMNAS Ke-31 tahun 2018 ini UNAIR hanya berangkat dengan 7 tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa).

Semangat itu mencuat di arena upacara Pembekalan Kontingen PIMNAS Universitas Airlangga, yang dipimpin langsung oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., di Lantai 1 Gedung Manajemen UNAIR, Jumat (24/8) pagi.

”Kita kobarkan lagi semangat Mataram, enam medali emas mudah-mudahan bisa kita raih kembali,” tandas Agus Widyantoro, SH., MH., koordinator lapangan kontingen PIMNAS UNAIR.

Seperti diketahui, dalam PIMNAS Ke-26/2013 di Universitas Mataram (Unram) kekuatan kontingen UNAIR hanya di urutan ke-8, yaitu 10 (sepuluh) tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Sedang tim lain mencapai belasan PKM hingga terbesar 44 tim PKM. Tetapi UNAIR berhasil menjadi runner-up (juara II) dengan meraih 6 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu (6-2-2).

”Di Mataram, juara umumnya maju dengan 44 tim PKM dan meraih sebelas medali emas, atau potensi menang 25%. Tetapi UNAIR dengan 10 PKM menjadi runner-up dengan enam emas, sehingga prosentase potensi juaranya mencapai 60%,” tambah seorang tim pembina PKM UNAIR menganalisis.

Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Shubhan, SH., MH., CN., dalam laporannya pada pembekalan kontingen kemarin, mengakui bahwa dalam beberapa kali mengikuti PIMNAS, UNAIR sering hadir dengan kekuatan kecil. Tetapi tim lain selalu mewaspadai sebagai tim yang sangat potensial menang. Istilah Jawanya; mentes!

”Kita pernah ke PIMNAS dengan enam tim dan hasilnya masuk lima besar. Sekarang dengan tujuh tim PKM, dengan berbagai usaha dan latihan keras yang sudah dijalani, semoga kita bisa bertahan dan minimal juara,” katanya disambut gerr (tawa) peserta upacara.

Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM., ketika memberikan semangat disela latihan pada PKM yang lolos ke PIMNAS, mengatakan bahwa usaha keras, jujur, dan sungguh-sungguh merupakan jalan yang digariskan Allah untuk menuju kemenangan. Dengan demikian jika itu sudah dijalani maka berarti tim PIMNAS UNAIR sudah berada dijalur yang benar.

SALAH satu dari tujuh tim PKM Universitas Airlangga yang lolos maju ke PIMNAS ke-31 di Yogyakarta. (Foto: Bambang Bes)

”Tinggal satu hal lagi, yakni jangan lupa untuk selalu berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa. Jika semua usaha yang terbaik sudah dilaksanakan, Insya Allah juga akan berhasil dengan baik,” kata Prof. Djoko Santoso.

Tujuh PKM yang lolos ke PIMNAS tersebut adalah: di nomor PKM-GT terdapat satu karya berjudul ”NFC (Neo Futuristic City) : Konsep Kota Masa Depan Sebagai Solusi untuk Menghadapi Dampak Urbanisasi Dengan Basis Internet Of Things dan Artificial Intellligence” yang diketuai Anggi Nur’Aini Ikawati.

Di bidang PKM-KC terdapat tiga judul. Yakni “QUSHNADE (Quick and Smart Heart Analyzer Mobile Device) sebagai Deteksi Acute Myocardial Infarction Acute Myocardial Infarction” karya Rahardian Tarunosudirjo, Aji Sapta Pramulen, dan Difa Fanani Ismayanto.

Kemudian PKM-KC judul “I-Turbul: Rancangan Bangun Sistem Monitoring Kolam Budidaya Udang Sistem Tertutup Terintegrasi Berbasis SMS Gate Way sebagai Detektor H2S Akibat Turbulensi” karya Angga Bagus Prasetyo, Ainur Dwiky Setyawan, dan Gita Istiqfarrani. Satu lagi PKM-KC dengan judul ”F-One (Finger Exoskeleton Protable): Alat Bantu Gerak Jari Tangan Berbasis Sinyal Otot Sebagai Rehabilitasi Paska Stroke,” karya Afni Unaizah, Muwaffaq Izaz, dan Adhe Rahmatullah.

Di nomor PKM-T terdapat dua judul, ”B-Steam; Bivalve Steaming, Mesin Pengukus Kerang Berbasis Boiler di Kelompok Nelayan Kerang Sedati, Sidoarjo,” karya Ula Zidni Alfian Ikromah, Maulida Agustina (FPK), Akhmad Afifudin Al-Anshori (FKH), Hilmi Putra Pradana (FST), dan Ningsih Putri Herman (FST).

Satu lagi di bidang PKM-T dengan judul “SADAR DIRI (Smart Automated Detection Software for Diabetic Retinophaty) Berbasis Jaringan Saraf Tiruan di UPT. Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur,” karya Bestia Kumala Wardani, Debrina Rizka Nurrahmah Wida, Nalindra Berliani, dan Nitasya Ayu Alamanda Putri.

Kemudian di bidang PKM-SH terdapat satu judul, yaitu ” Surabaya dan Gejala Sarkasme Pada Produk Makanan,” karya Muh. Fuad Izzatulfikri, Saharani Nurlaila B, dan Khadijah Aufadina. (*)

Penulis : Bambang Bes