UNAIR NEWS – Badan semi otonom Komunitas Peradilan Semu (KPS) dan Pecinta Alam Tanda Kehormatan (PATAKA) Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) kolaborasi mengadakan kegiatan “KPS x PATAKA Mengabdi” di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Rungkut, Surabaya pada Sabtu (6/5/2023) lalu. Kegiatan pengabdian FH UNAIR Kolaborasi berupa penanaman pohon bakau ini bertujuan untuk memberikan solusi preventif dan represif terhadap permasalahan kondisi pesisir timur Surabaya yang kian waktu kian terkikis.
Prihatin Melihat Kondisi Pesisir Timur Surabaya
Ketua pelaksana kegiatan, Vania Chriestiana, melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Senin (8/5/2023) berujar kegiatan pengabdian ini terinisiasi atas rasa simpati yang timbul terhadap kondisi pesisir timur Surabaya yang lebih rendah daripada Gresik dan Madura. Ia merasa bahwa mahasiswa seharusnya memperhatikan juga kondisi lingkungan di Surabaya.
“Mahasiswa perlu memperhatikan kondisi lingkungan di Surabaya, terutama kondisi pesisir yang terus mengalami abrasi,” ucap Vania.
Vania juga mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian penanaman pohon bakau ini baru kali pertama terlaksana oleh KPS FH UNAIR sebagai salah satu program kerja Biro Hubungan Luar.
“Kami melihat permasalahan pesisir timur Surabaya ini perlu solusi preventif dan represif. Salah satu solusi preventif paling efektif adalah menanam pohon bakau,” terang mahasiswi FH UNAIR angkatan 2022 itu.
Ia menceritakan kondisi pesisir timur Surabaya dalam beberapa tahun terakhir cukup memprihatinkan. Kendati berbagai elemen masyarakat telah turun tangan dalam membenahi kondisi tersebut, problematika ini tetap belum terselesaikan secara menyeluruh karena kurangnya sumber daya manusia yang membantu.
Kesadaran Masyarakat Mulai Tumbuh
Untungnya, saat ini telah banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga hutan bakau.
“Pak David selaku pemandu Ekowisata Mangrove Wonorejo menjelaskan kepada kami kalau kesadaran masyarakat sekarang semakin baik. Sudah ada beberapa kerja sama dengan para mahasiswa, organisasi-organisasi pecinta alam, serta lembaga pendidikan,” papar Vania.
Vania berharap agar kegiatan pengabdian seperti ini dapat terlaksana secara berkelanjutan. Menurutnya, adanya ekowisata Mangrove sangat penting bagi lingkungan agar dapat menahan abrasi yang terjadi di pesisir.
“Semoga kegiatan-kegiatan semacam ini tidak hanya diadakan sekali saja, tetapi diadakan berkelanjutan. Hutan bakau sangat penting untuk menahan abrasi di pesisir,” tukas Vania. (*)
Penulis: Dewi Yugi Arti/M. Rizqi Senja Virawan
Editor: Feri Fenoria
Baca juga:
Momentum Hari Pendidikan Nasional: FH UNAIR Raih Peringkat 70 Se-Asia Versi EduRank Best Law School
SMHI FH UNAIR Kenalkan Legal Opinion sebagai Solusi Sengketa Hukum