n

Universitas Airlangga Official Website

Ksatria Airlangga Juarai Temu Ilmiah FoSSEI Jatim

UNAIR NEWS – Ksatria muda airlangga kembali menorehkan prestasi dalam ajang TEMILREG (Temu Ilmiah Regional) Jatim yang diselenggarakan oleh Universitas  Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan kerjasama dengan FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam) merupakan ajang pertemuan yang diselenggarakan rutin dalam satu tahun sekali. Acara yang dihadiri oleh berbagai KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) dari Universitas Negeri maupun Swasta di Jawa Timur ini, mengusung tema “Optimalisasi Potensi Pariwisata Halal Indonesia ”.

Terdapat dua kompetisi dalam ajang tersebut yaitu Olimpiade Ekonomi Islam dan Call for Paper. Delegasi UNAIR yang diwakili oleh KSEI AcSES (Association of Shariah Economics Studies) berhasil mendapatkan juara satu dalam kompetisi Call for Paper. Diketuai oleh Pito Budi Prasetyo, tim ini berhasil mengalahkan juara bertahan dari Universitas Brawijaya Malang.

“Saya tidak menyangka bisa lolos dan menjadi finalis Call for Paper Temilreg Jatim 2016, apalagi bisa mengalahkan juara bertahan tahun lalu,” jelas Pito.

Mengangkat judul mengenai “Strategi Pariwisata Berbasis Sharia Tourism and Lifestlye dalam mendorong Perekonomian Desa Wisata di Indonesia”. Makalah yang diusungnya ini membahas mengenai paket wisata syariah yang dipadukan dengan gaya hidup ala Rasulullah.

“Ide kami dilatarbelakangi oleh keadaan pariwisata konvensional yang cenderung mengarah kepada kemaksiatan dan kerusakan moral. Oleh karena itu kami menerapkan paket wisata syariah yang mengedepankan penerapan gaya hidup ala Rasulullah sebagai solusi atas pariwisata konvensional yang sangat bersifat keduniawiaan,” imbuh mahasiswa D3 Manajemen Perbankan tersebut.

Dua anggota tim lainnya Rizki Amalia dan Monic Oktaviani menuturkan bahwa usahanya untuk menembus menjadi juara dilakukan sedari awal, yakni selain giat berlatih, mereka juga sering konsultasi dengan senior-senior yang sudah mahir dalam bidang karya ilmiah.

“Kami berlatih dari pagi hingga sore hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu kami juga konsultasi dengan para senior AcSES yang sudah berkali-kali menjuarai berbagai kompetisi,” jelas Lia sapaan akrab Rizki Amalia, Mahasiswi Ekonomi Pembangunan 2014.

Monic Oktaviani mengimbuhkan bahwa ada satu hal keganjalan acara yang dialaminya dengan tim. Mahasiswa Akuntansi tersebut menjelaskan bahwa ada perubahan aturan yang dilakukan oleh panitia, finalis yang lolos dianjurkan untuk menjawab studi kasus yang sebelumnya tidak tertera pada aturan lomba.

“Awalnya kami ragu tidak bisa menyelesaikan studi kasus yang diberikan oleh juri karena kami hanya berfokus pada presentasi, tapi berkat usaha dan doa alhamdulillah bisa berhasil,” pungkasnya. (*)

Penulis: Pito Budi Prasetyo
Editor: Nuri Hermawan