Universitas Airlangga Official Website

KSE UNAIR Turut Lestarikan Lingkungan Lewat Gebyar Tanam Mangrove

Para relawan melakukan foto bersama sebelum menanam bibit mangrove (Sumber: Istimewa)
Para relawan melakukan foto bersama sebelum menanam bibit mangrove (Sumber: Istimewa)

UNAIR NEWS – Terselenggarakan di 40 titik di Indonesia, Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Universitas Airlangga (UNAIR) menunjukkan perannya dengan melakukan aksi penanaman 100 bibit pohon mangrove di Taman Mangrove, Wonorejo, Surabaya. Di bawah naungan Yayasan Beasiswa Karya Salemba Empat, seluruh penerima beasiswa KSE UNAIR turut berperan aktif menjadi relawan dalam kegiatan yang berlangsung pada Minggu (15/9/204).

Ketua Paguyuban KSE UNAIR Widiqia Rizal Ardiansyah menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut KSE UNAIR memiliki peran spesifik untuk menyadarkan masyarakat agar tidak memandang remeh pelestarian lingkungan. Ia menambahkan, gerakan ini merupakan wujud kepedulian para penerima beasiswa KSE UNAIR terhadap kelestarian lingkungan.  

“Saya harap dari kegiatan ini kita semua bisa membawa dampak positif untuk mengajak masyarakat agar sadar bahwa lingkungan harus benar-benar dijaga. Mulai dari lingkup kecil hingga sampai lingkup besar untuk sama-sama menjaga lingkungan kita. Seperti dari tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah, dan sebagainya,” tuturnya.

Perwakilan pengelola hutan mangrove memandu para relawan dengan memberikan pengetahuan tentang tanaman mangrove serta langkah-langkah dalam menanam bibit pohon mangrove. Timothy, salah satu relawan mengungkapkan rasa antusiasmenya saat mengikuti kegiatan tanam mangrove tersebut. “Saya sangat senang sekali. Jujur ini pertama kalinya bagi saya untuk melakukan hal ini. Saya seperti mendapatkan insight baru setelah mengikuti kegiatan ini,” ujarnya. 

Para relawan sedang menanam bibit mangrove (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Para relawan sedang menanam bibit mangrove (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain menanam bibit mangrove sebagai kegiatan utama, acara berlanjut dengan pembersihan area bibir pantai. Perwakilan pengelola hutan mangrove menjelaskan bahwa meskipun tanaman mangrove membantu membersihkan laut, daratan tetap bisa kotor karena sampah yang terbawa oleh arus laut. 

“Dengan adanya mangrove bisa membuat daratan kotor. Akan tetapi, tanpa adanya mangrove bisa membuat laut jadi kotor. Maka dari itu, kita harus bersihkan rutin daratannya, diambil  plastik dan sampahnya,” ungkapnya.

Tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran tentang lingkungan, kegiatan tersebut juga memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa. Terutama dalam hal komunikasi dan negosiasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, KSE UNAIR berhasil mengajak Pecinta Alam Tanda Kehormatan (PATAKA) Fakultas Hukum UNAIR untuk turut serta menjadi relawan.

Habibi, Ketua PATAKA FH UNAIR, menyampaikan keinginannya untuk mendukung secara langsung kegiatan KSE UNAIR yang berkaitan dengan alam. Ia menambahkan bahwa, sebagai pecinta alam, PATAKA ingin membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini. “Saya harap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan tidak berhenti sampai di sini saja,” pungkasnya.

Penulis: Nadia Azahrah Putri

Editor: Yulia Rohmawati