Pemerintah telah melakukan berbagai program untuk meningkatkan populasi sapi dan menekan tingkat impor. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah dengan memperluas jangkauan program inseminasi buatan. Inseminasi buatan merupakan teknologi reproduksi yang terbukti efektif dan dapat diterapkan secara luas di lapangan. Salah satu faktor keberhasilan program IB adalah kualitas semen beku yang digunakan. Kualitas spermatozoa berdasarkan SNI 4869.1-2017 semen beku sapi terdapat tiga persyaratan mutu, yaitu motilitas spermatozoa, gerakan spermatozoa dan konsentrasi spermatozoa dalam satu straw. Kemampuan spermatozoa untuk dapat membuahi sel telur harus hidup, motil (bergerak maju progresif), mempunyai morfologi yang normal dengan kromatinyang utuh dan baik.
 Semen beku memiliki kelebihan dapat digunakan di waktu yang akan datang, namun selama ini telah banyak diketahui bahwa proses pembekuan dan thawing (pencairan kembali) menyebabkan kerusakan pada spermatozoa. Kerusakan spermatozoa selama proses pembekuan diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kejutan dingin, pembentukan kristal es, dan peroksidasi lipid.
Titik kritis saat pembekuan adalah pada fase transisi (5 – 60 °C) karena pada fase itulah terjadi kejutan dingin dan pembentukan kristal es. Penelitian untuk meminimalkan kerusakan akibat proses kriopreservasi untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan seperti dengan memodifikasi plasma semen telah banyak dilakukan, memodifikasi teknik pembekuan, dan menambahkan antioksidan, namun demikian, proses yang terjadi pada spermatozoa selama masa penyimpanan dalam nitrogen cair belum banyak diketahui.
Penuruan kualitas spermatozoa selama penyimpanan diduga terjadi akibat proses penuaan dimana terjadi destabilisasi membran plasma dan aktivasi mekanisme apoptosis Terdapat kemungkinan adanya radikal bebas yang aktif pada suhu –196°C dalam nitrogen cair yang menyebabkan stress oksidatif.  Pentingnya pembuktian kualitas semen beku yang telah disimpan lama di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Indonesia menjadi dasar penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas semen beku yang disimpan di BBIB Singosari sejak tahun 1987 hingga 1996 pada rumpun sapi Friesian Holstein. Manfaat yang diperoleh dalam penelitian memberikan gambaran tentang pengaruh lama simpan terhadap kualitas spermatozoa pada semen beku Sapi FH. Informasi ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi Balai Inseminasi Buatan di Indonesia untuk menentukan masa simpan semen beku yang optimal agar kualitasnya tetap memenuhi standard berdasarkan aturan yang berlaku.
Penelitian ini dilakukan oleh Ahmad Budi Purnawan, drh., M.Si. (staf pada BBIB Singosari), Dr. Rimayanti Rimayanti, drh., M.Kes., Prof. Dr. Suherni Susilowati, drh., M.Si., Prof. Dr. Imam Mustofa, , drh., M.Kes., Dr. Tatik Hernawati, , drh., M.Si., dan Prof. Dr. Erma Safitri, drh., M.Si. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dan Laboratorium Diagnostik Penyakit Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang.
Sampel penelitian adalah semen beku sapi pejantan Frisian Holstein bernama Kitanohana dengan kode pejantan 38619 yang didatangkan dari Jepang pada tanggal 14 Maret 1987. Semen beku sapi Kitanohana mulai diproduksi bulan Juni tahun 1987 sampai dengan akhir tahun 1996. Straw beku sampel penelitian diambil dari Bank Sperma Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang. Lama simpan sampel yang digunakan adalah 33 tahun (produksi 1987), 30 tahun (produksi 1990), 27 (produksi 1993) dan 24 tahun (produksi 1996), masing-masing lima straw.
Kualitas semen segar sapi Kitanohana yang diproduksi antara tahun 1987 sampai dengan tahun 1996 dengan kisaran volume 5 – 6 ml, warna putih susu, PH 6,2 – 6,6, konsistensi sedang – pekat, gerak massa 2+ sampai dengan 3+, gerak individu 70 % –  80 %, konsentrasi spermatozoa 1.136 – 2.174 juta spermatozoa per ml. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semen beku FH yang disimpan selama 24, 27, 30 dan 33 tahun tetap memenuhi standar SNI 4869-1:2017, yaitu motilitas spermatozoa lebih dari 40%, dengan viabilitas lebih dari 50% dan integritas membran plasma lebih dari 40%.
Artikel ilmiah hasil penelitian ini sudah terbit pada Jurnal Medik veteriner (https://e-journal.unair.ac.id/JMV), suatu jurnal terindeks Scopus dan Sinta 2. Artikel dapat di akses melalui tautan https://e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/34305/26429
Penulis: Dr. Rimayanti, drh., M.Kes. (First and Corrisponding Author)
Research article
Ahmad Budi Purnawan, Rimayanti, Suherni Susilowati, Imam Mustofa, Tatik Hernawati, Erma Safitri. 2023. Evaluation of Motility, Viability, and Integrity Plasma Membranes of Frozen Semen in Friesian Holstein with Storage Periods of 33, 30, 27, and 24 Years. Jurnal Medik Veteriner 6 (2): 162-172. https://doi.org/10.20473/jmv.vol6.iss2.2023.162-172.