Universitas Airlangga Official Website

Kukuhkan Guru Besar Kehormatan, Rektor Tegaskan Pentingnya Ilmu Pengetahuan di Ranah Hukum

Seorang laki-laki mengenakan toga berbicara di podium
Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan guru besar kehormatan, (28/12/2024) (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Mohamad Nasih SE MT Ak secara resmi mengukuhkan guru besar kehormatan, Prof (HCUA) Dr Mia Amiati SH MH CMA CSSL pada Sabtu (28/12/2024). Bertempat di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen lantai 5, Kampus MERR-C, UNAIR, Prof Mia dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu pengembangan sumber daya manusia. 

Alhamdulillah, pada hari ini, kami berkesempatan untuk mengukuhkan Profesor Honoris Causa Doktor Mia Amiati yang sangat terpelajar. Tentunya, pengukuhan ini telah melalui proses yang sangat panjang, melewati berbagai macam ujian dan verifikasi. Sehingga di akhir tahun yang berbahagia ini kami bisa mengukuhkan guru besar menyusul pengukuhan pada minggu lalu yang jumlahnya sangat luar biasa,” papar Prof Nasih pada pembukaannya.

Lebih lanjut, Prof Nasih menyampaikan harapannya agar Prof (HCUA) Mia dapat terus berkiprah dan menyalurkan ilmunya di bidang hukum dan sumber daya manusia.  “Mudah-mudahan ini menjadi hal baik bagi kita. Sekolah pascasarjana dan fakultas hukum kita terus menunggu kontribusi dari praktisi untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia, terkhusus UNAIR,” harapnya. 

Pada kesempatan ini, Prof Nasih membahas lebih lanjut mengenai orasi ilmiah Prof Mia yang membahas tentang kualitas sumber daya manusia (SDM) dan porsinya pada penegakan hukum. “Penegakan keadilan merupakan tanggung jawab dan kontribusi dari banyak pihak. Sehingga ia tidak bisa disandangkan hanya kepada satu orang, seperti hakim,” jelasnya.

Hakim memiliki porsinya sebagai muara. Prof Nasih mengungkapkan, hulu dari sebuah sistem hukum ini terletak di kejaksaan. Sehingga, posisi jaksa ini sangat strategis dalam memberikan input kepada pengadilan dan hakim untuk memberikan putusan. 

“Jadi, kalau dari jaksa ini sudah bersih, berintegritas, dan berkualitas, maka segala proses hingga pada putusan peradilan akan baik. Sesuai dengan orasi Prof (HCUA) Mia tentang kualitas SDM, maka integritas kejaksaan ini jadi hal yang sangat penting dan salah satu faktor utama tegaknya keadilan di indonesia. Begitu juga dengan kualitas SDM di kepolisian dan hakim,” paparnya. 

Selanjutnya, mekanisme rekrutmen talenta unggul di dunia peradilan ini penting. “Prof (HCUA) Mia menyampaikan beberapa teori yang dapat mereformasi dunia kejaksaan. Salah satunya teori Resource Based View (RBV) dan Knowledge Based View  (KBV). Keunggulan seorang jaksa adalah dari pengetahuan dan pengalamannya. Sehingga konsep KBV ini penting untuk mengembangkan insan kejaksaan yang berintegritas tinggi, serta berpendidikan dan berkarakter baik,” lanjutnya.

Rekrutmen yang berdasarkan pada talenta dan kualitas ilmu pengetahuan, lanjut Prof Nasih, harus menjadi perhatian di dunia kejaksaaan, pengadilan, dan kepolisian. Di Indonesia sendiri, sudah banyak fakultas hukum dan lulusan hukum pada saat ini. “UNAIR sebagai salah satu rumah bagi fakultas hukum terbaik dan memiliki program studi PSDM terbaik di indonesia berperan penting untuk mencetak talenta-talenta SDM di bidang hukum dan aparat hukum yang berkualitas tinggi,” kata Guru Besar FEB UNAIR itu. 

Sehingga, tidak hanya melahirkan lulusan yang pandai secara taktis, tetapi juga teoritis dalam dunia riset. Menurutnya, apabila dunia hukum tidak diimbangi dengan riset, maka kualitas hukum di Indonesia akan stagnan. 

Jika pengembangan hukum berlangsung berdasarkan pengetahuan terkini, maka penegakan hukum itu tidak saklek begitu saja. “Harapannya, riset hukum akan melengkapi praktik hukum di Indonesia. Insyaallah UNAIR dapat menjadi garda terdepan dalam pengembangan hukum berbasis riset dan pengetahuan terkini. Sehingga kepastian hukum dan penegakan keadilan jadi lebih baik di kemudian hari,” tutupnya.

Penulis: Febriana Putri Nur Aziizah

Editor: Yulia Rohmawati