Universitas Airlangga Official Website

Kuliah Tamu FKM UNAIR, Bahas Analisis Biaya Kebijakan Kesehatan

Prof Dr Maznah Dahlui memberikan penjelasan terkait analisis biaya melalui zoom meeting
Prof Dr Maznah Dahlui, Kepala Departemen Pengembangan dan Inovasi Penelitian, University Malaya Medical Centre dalam Kuliah Tamu Analisis Biaya dalam Kebijakan Kesehatan (Foto: Hanzu)

UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar kuliah tamu secara daring via Zoom Meeting pada hari Senin (2/12/2024). Kuliah tamu ini menghadirkan Prof Dr Maznah Dahlui, Kepala Departemen Pengembangan dan Inovasi Penelitian, University Malaya Medical Centre. Dalam sesi kuliah tamu, Prof Maznah membahas terkait konsep dan penerapan analisis biaya pada kebijakan kesehatan.

Kegiatan ini terselenggara untuk memberikan bekal kepada mahasiswa semester lima dalam mata kuliah Ekonomi Kesehatan. “Analisis biaya menjadi alat penting untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas berbagai intervensi kesehatan, sekaligus mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti dalam kebijakan kesehatan,” jelasnya.

Prof Maznah menjelaskan bahwa analisis biaya memiliki peran strategis dalam sektor kesehatan. Ia menyebut beberapa manfaat yang dapat seseorang dapatkan dari analisis biaya. Salah satunya mengevaluasi biaya dan hasil intervensi guna menemukan cara paling efektif dalam pemberian layanan. “Selain itu, analisis ini juga berkontribusi pada efisiensi operasional tanpa mengurangi kualitas layanan kesehatan. Dengan informasi biaya yang akurat, kita dapat menentukan penggunaan sumber daya yang optimal dan memastikan distribusi yang adil,” ungkap Prof Maznah. 

Beberapa metode analisis biaya yang dapat seseorang gunakan mencakup Ratio of Cost to Charge (RCC), Relative Value Unit (RVU), Activity-Based Costing (ABC), dan Top-Down Costing. Prof Maznah menjelaskan bahwa masing-masing metode memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri, terutama terkait ketersediaan data dan kompleksitas penghitungan. “Metode seperti ABC penting untuk untuk memastikan akurasi biaya layanan pasien karena analisis ini menetapkan biaya berdasarkan aktivitas yang relevan. Namun, metode ini membutuhkan data yang sangat rinci dan sulit diimplementasikan tanpa pelatihan khusus,” ucapnya. 

Prof Maznah menyoroti tantangan dalam analisis biaya dalam kebijakan kesehatan, seperti keterbatasan ketersediaan data di rumah sakit dan kompleksitas metode analisis. Selain itu, ia menyebut bahwa perlunya pelatihan untuk tenaga kesehatan agar mampu melakukan pengumpulan dan analisis data secara mandiri. “Sensitivitas data biaya juga menjadi tantangan karena sifatnya yang sering kali bersifat rahasia dan memerlukan izin akses,” tambahnya. 

Analisis biaya tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga berperan penting dalam mendukung kebijakan kesehatan. Prof Maznah menyebut metode ini dapat berguna untuk menentukan tarif layanan, memprioritaskan subsidi, atau memilih model pembiayaan yang tepat. Selain itu, analisis biaya juga mendukung perencanaan reformasi kesehatan yang inklusif untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC). 

“Dengan mengukur efisiensi melalui konsep value for money, analisis biaya dapat membantu memastikan bahwa setiap investasi dalam sektor kesehatan memberikan hasil yang maksimal,” pungkas Prof Maznah. 

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Edwin Fatahuddin