UNAIR NEWS – Fakultas Teknologi Maju dan Multidisipin (FTMM) gelar Academic Lecture perihal sentiment analysis. Kuliah tamu bertajuk “Sentiment Analysis and Applications” itu berlangsung pada Kamis (12/10/2023) melalui zoom meeting.
FTMM menghadirkan Dosen tamu dari Universitas Malaya, Assoc Prof Dr Norisma Binti Idris. Ia merupakan Dosen Faculty of Computer Science and Information Technology. Adapun moderator kuliah tamu tersebut adalah Dr Maryamah, dosen prodi Teknologi Sains Data FTMM.
Peserta kuliah tamu merupakan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Natural Language Processing dan Pemrosesan Bahasa Alami. Terhitung, kuliah tamu tersebut dihadiri oleh 86 peserta.
Prof. Norisma mengawali kuliah tamunya pagi hari tersebut dengan penjelasan singkat sejarah Artificial Intelligence atau AI. Menurutnya, AI sudah ada sejak era 1950-an.
“Lain halnya dengan Machine Learning (ML) atau Deep Learning (DL) yang baru berkembang pada 2000-an,” ujarnya.
Secara bertahap, Prof Norisma juga menerangkan bahwa ada beberapa domain dalam AI, antara lain computer vision, speech recognition, dan Natural Language Processing atau NLP. “NLP adalah cabang AI yang berhubungan dengan interaksi antara komputer dan manusia,” terang Norisma.
Selain itu, Prof Norisma juga menerangkan beberapa hal yang menjadi tantangan dalam NLP. “Slang (bahasa gaul, red), istilah baru, atau bahasa baru yang terus berkembang,” ujarnya.
Sentiment Analysis
Terkait analisis sentimen, Norisma mengungkapkan bahwa itu merupakan salah satu taksonomi dalam NLP. Analisis sentimen, jelasnya, dapat dikenal juga sebagai opinion mining. Hal itu, sambungnya, merupakan studi terkait menganalisis opini masyarakat terhadap item tertentu seperti produk, layanan, isu, atau topik.
“Bisa digunakan pada saat pemilu, seperti pendapat masyarakat tentang kandidat, dan lain-lain,” ujarnya.
Lebih dari itu, Prof Norisma menjelaskan bahwa analisis sentimen juga mempelajari informasi subjektif dalam suatu ekspresi, yaitu opini, penilaian, emosi, atau sikap. Berbicara mengenai kebutuhan analisis sentimen, Prof Norisma memberikan contoh sederhana berupa pengunjung yang sedang bepergian dengan bantuan aplikasi atau website tertentu.
“Misalnya saya ingin pergi ke Surabaya dan mencari hotel. Tapi saya tidak tahu hotel mana yang harus saya pesan.” tuturnya. Hal tersebut, terangnya, dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan untuk menggunakannya atau tidak.
Secara lebih lanjut, wanita yang menerima gelar PhD nya dari Universiti Malaya tersebut menerangkan bahwa ada beberapa jenis analisis sentimen. Antara lain standard, fine-grained, aspect-based, intent detection, serta emotion detection.
Pada akhir, ia menegaskan bahwa analisis sentimen merupakan adalah aplikasi paling umum di NLP. “Pengaplikasiannya dapat berguna di berbagai domain seperti bisnis, keuangan, media sosial, dan lain sebagainya,” tegasnya.
Penulis: Danar Trivasya Fikri
Editor: Nuri Hermawan