Universitas Airlangga Official Website

Kuliah Tamu Pascasarjana UNAIR Bahas Pentingnya Korelasi Pemimpin dan Mimpi

Irawan Hadikusumo dan MC dalam pembukaan Kuliah Tamu Sekolah Pascasarjana UNAIR pada Kamis (4/3/2023). (Foto: Widiasih Fatmarani)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kuliah tamu bertajuk “Mengejar Impian, Strategic Leadership” pada Kamis (4/3/2023). Kegiatan yang diadakan offline di ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa-B itu mengundang Irawan Hadikusumo selaku Direktur PT Wonokoyo Jaya Corporindo sebagai narasumber.

Dalam acara tersebut, mahasiswa dijelaskan cara menjadi seorang pemimpin yang baik hingga mampu mengejar mimpi besarnya. Membuka kuliah tamu, Irawan mengimbau mahasiswa untuk jangan takut bermimpi dan menjadi pemimpin dari mimpi tersebut.

“Berani bermimpi tapi jangan ngawur, haruslah sesuatu yang bisa digapai. Mimpi itu ibarat menaiki kapal, jadi harus ada arah dan tujuan,” tambahnya.

Pentingnya Strategi dan Visi Misi Pemimpin

Menurut Irawan, seorang pemimpin perlu membangun strategi dan visi misi untuk menggapai mimpi. Ia juga menegaskan, perlunya berpikir kreatif guna menciptakan strategi yang baik. Tahapan pembuatan strategi itu sendiri, lanjutnya, meliputi planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating. Sedangkan, visi misi dapat dibentuk melalui cara amati, tiru, dan modifikasi.

Leadership itu harus dikejar. Good strategi digabung dengan good people akan menghasilkan eksekusi yang bagus. Tapi, hasil eksekusi harus dua arah agar bisa dievaluasi kekurangannya,” ungkap Irawan.

Eksekusi Mimpi

Irawan turut menjelaskan bahwa mimpi perlu dikomunikasikan. Menurutnya, komunikasi adalah cara membawa kapal ke tempat tujuan. Namun, bagian tersulit dalam komunikasi adalah mendengarkan. 

“Oleh sebab itu, pemimpin harus mengesampingkan ego dan membangun kebiasaan untuk mendengar pendapat rekan kerja,” jelasnya.

Selanjutnya, Irawan turut menjelaskan bahwa mimpi memerlukan komitmen, konsistensi, dan fokus dari pemimpin supaya hasil eksekusinya bagus. Tetapi, untuk mempertahankan hasil yang bagus maka harus didukung dengan lingkungan yang positif, kerangka berpikir, dan tolak ukur pencapaian mimpi.

“Intinya hasil eksekusi dari mimpi jangan digas terus, remnya adalah risk management. Hal ini karena mempertahankan hasil itu lebih susah daripada meningkatkannya. Kita boleh bercita-cita besar, tapi jangan lupa moral. Jangan sampai menghalalkan segala cara untuk meraih mimpi,” pungkas Irawan.

Penulis: Widiasih Fatmarani

Editor: Nuri Hermawan