Universitas Airlangga Official Website

Kuliah Tamu UNAIR Angkat Pondasi Psikologi Bangsa Filipina dan Indonesia

Ms Angelica Louisse Nollora dari Batangas State University saat menyampaikan materi kuliah secara daring pada Kamis (24/4/2025). (Foto: Screenshot Zoom Meeting).

UNAIR NEWS – Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) terus memperkuat kolaborasi internasional melalui penyelenggaraan kuliah tamu lintas negara. Salah satunya lewat kuliah tamu bertajuk Pondasi Psikologi Bangsa Filipina dan Indonesia secara daring pada Kamis (24/4/2025). Kegiatan ini terbuka untuk mahasiswa mata kuliah Proses Mental dan Perilaku UNAIR serta mahasiswa Batangas State University, Filipina.

Pihak fakultas menghadirkan Ms Angelica Louisse Nollora sebagai narasumber utama. Ia merupakan akademisi dari Batangas State University yang mendalami kajian lintas budaya dalam psikologi. Melalui kuliah tamu ini. Nollora memaparkan secara mendalam bagaimana latar belakang sejarah, budaya, dan sosial membentuk struktur kejiwaan masyarakat Filipina dan Indonesia.

Nollora membuka sesi kuliah dengan menjelaskan bahwa setiap bangsa memiliki Psyche kolektif yang terbentuk melalui proses sejarah panjang dan interaksi sosial yang kompleks. Ia menyebutkan bahwa masyarakat Filipina dan Indonesia sama-sama mengembangkan pola pikir komunal, rasa hormat terhadap orang tua, serta semangat gotong royong sebagai nilai dasar dalam kehidupan sosial.

“Masyarakat kita sama-sama menjunjung tinggi hubungan kekeluargaan dan komunitas. Namun, kita juga memiliki perbedaan mendasar yang terbentuk oleh konteks kolonial dan agama yang berbeda,” ujar Ms Nollora di tengah pemaparannya.

Ms. Nollora juga membandingkan konsep-konsep psikologis, seperti pakikipagkapwa dari budaya Filipina dan konsep rukun dalam budaya Indonesia. Menurutnya, kedua konsep tersebut mencerminkan bagaimana masyarakat kedua negara mengutamakan keharmonisan sosial dan saling pengertian dalam menjalin relasi antar individu.

Nollora menekankan pentingnya mengkaji psikologi dengan lensa budaya lokal. Ia mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya mengadopsi teori-teori psikologi Barat secara mentah, melainkan juga mengadaptasinya sesuai konteks budaya masing-masing.

“Psikologi bukan ilmu yang lepas dari konteks budaya. Ketika kita memahami akar budaya dari masyarakat kita sendiri, kita bisa menyusun pendekatan intervensi yang lebih tepat sasaran,” terang Nollora.

Ia juga membagikan hasil penelitiannya yang menunjukkan bagaimana trauma kolonial, struktur patriarki, dan sistem pendidikan memengaruhi perkembangan identitas psikologis di kedua negara. Hal tersebut mendorong mahasiswa untuk merenungkan ulang berbagai fenomena sosial dari sudut pandang psikologi budaya.

Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan wawasan akademik, tetapi juga mempererat hubungan antara Universitas Airlangga dan Batangas State University. Kolaborasi tersebut membuka peluang pertukaran ilmu, pemahaman lintas budaya, serta pengembangan kurikulum psikologi yang lebih inklusif dan relevan dengan konteks Asia Tenggara.

Fakultas Psikologi UNAIR melalui kuliah ini berhasil membuka ruang refleksi mendalam mengenai dinamika kejiwaan yang bersumber dari nilai dan norma lokal. Kegiatan tersebut juga menunjukkan komitmen UNAIR dalam memfasilitasi pendidikan tinggi yang berwawasan global dan berakar pada konteks lokal.

Penulis: Ameyliarti Bunga Lestari

Editor: Edwin Fatahuddin