Universitas Airlangga Official Website

Kuliah Umum UNAIR-Kemnaker, Kenalkan Fenomena Gig Economy

Sesi pemaparan oleh narasumber di acara Kemnaker Goes To UNAIR (foto: dok panitia)

UNAIR NEWS – Munculnya era transformasi digital membuat pekerja freelance-online bidang kreatif dan multimedia kian meningkat. Kondisi tersebut memunculkan fenomena gig economy worker. Sebanyak 39,4 persen permintaan pekerja freelance-online di dunia terkait dengan tenaga software development and technology. Indonesia memiliki porsi supply pekerja freelance kelima terbesar, yaitu 3,2 persen dari total pekerja di seluruh dunia. 

Untuk memberikan edukasi terkait topik ini, Universitas Airlangga (UNAIR) menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar kuliah umum dengan tema Peluang dan Tantangan Pekerjaan di Era Society 5.0. Seminar berlangsung pada Selasa (22/10/2024) di Auditorium Ternate Hall, ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa-B, UNAIR

Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Prof Dr Yoki Yulizar M Sc hadir untuk memebrikan materi pada kegiatan kuliah umum itu. Melalui sesi pemaparannya, Prof Yoki mengungkap adanya peran besar internet dan Artificial Intelligence (AI) dalam menggeser pola kerja di masyarakat. “Karena sekarang basisnya 5.0, maka semua berbondong-bondong mengakselerasi penggunaan AI di setiap aktivitasnya,” ungkapnya. 

Menurutnya, pilihan gen Z dan Milenial sebagai pekerja lepas atau freelance tentu saja tidak memiliki permasalahan signifikan. Menjadi Gig Economy Worker adalah pilihan anak muda yang punya keinginan untuk memiliki pendapatan lebih dari satu sumber. “Gen Z ini adalah digital native di mana penggunaan digital pada kesehariannya sangatlah mendalam daripada gen Y, baby boomers, dan sebelum-sebelumnya,” terangnya. 

Fenomena Gig Economy Worker, mendorong berkembangnya hubungan kerja yang semakin fleksibel. Hal ini seiring besarnya penduduk generasi milenial dan Z di Indonesia. Lantaran kedua generasi ini memiliki karakteristik yang relatif selaras dengan hubungan kerja yang fleksibel. 

“Karena setiap generasi memiliki zaman yang berbeda. Sehingga fleksibilitas hubungan kerja mulai berubah arusnya. Selain itu, karakteristik antar generasi juga berbeda dari cara kerja yang dilakukan oleh gen milenial, gen z, atau baby boomers,” jelasnya. 

Maraknya narasi digital-minded oleh pekerja freelance, juga menjadi perhatian khusus Kemnaker untuk lebih membangun kesiapan dan kelengkapan kompetensi digital. Salah satunya dengan mengenalkan program digital upskilling melalui platform pelatihan daring pasker.id

Kemenkar merancang pasker.id  untuk memberikan pelatihan, sertifikasi, dan informasi peluang kerja bagi mahasiswa dan lulusan baru yang ingin terjun ke dunia kerja, termasuk mereka yang berminat menjadi gig worker. Melalui platform pasker.id, Kemnaker berupaya membantu mahasiswa dan lulusan baru memanfaatkan peluang dengan lebih baik, sembari juga memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dan perlindungan yang memadai.

Penulis: Sintya Alfafa

Editor: Edwin Fatahuddin