Universitas Airlangga Official Website

Lestarikan Budaya Lokal, Mahasiswa BBK Branding Ulang Minuman Tradisional KEREPIS

FOTO bersama mahasiswa KKN dan ibu-ibu kader dalam membuat minuman tradisional KEREPIS menjadi kemasan botol. (Foto: Istimewa)
FOTO bersama mahasiswa KKN dan ibu-ibu kader dalam membuat minuman tradisional KEREPIS menjadi kemasan botol. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam upaya melestarikan warisan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) – Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga menghidupkan kembali, pamor minuman tradisional KEREPIS di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Melalui kegiatan Demo dan Sosialisasi Rebranding KEREPIS pada Sabtu (25/01/2025) di Balai Desa Nguwok.

KEREPIS merupakan akronim dari bahan-bahan herbal utama pembuatannya, yaitu kemangi, serai, dan jeruk nipis. Minuman itu telah lama menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat setempat, namun keberadaannya mulai terkikis oleh modernisasi.

Ulfatur Rofiqoh, selaku ketua program ini menjelaskan bahwa Desa Nguwok telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil jamu tradisional di wilayah tersebut dan telah menjadi tradisi dan mata pencaharian. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi jamu gendong mulai mengalami penurunan. Produksi minuman KEREPIS pun terbatas.

“Melihat potensi besar Kerepis yang belum tergarap secara optimal dan bahan-bahan produksi yang sangat mudah didapatkan, murah dan terjangkau. Kami berinisiatif untuk menjalankan program branding Minuman Tradisional KEREPIS Desa Nguwok,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa faktor yang menjadi kendala utama, adalah sumber daya manusia (SDM) yang terbatas dan kesulitan dalam memasarkan produk secara luas. “Tanpa upaya branding yang memadai, keberadaan KEREPIS sebagai minuman khas Desa Nguwok terancam tidak dikenal, baik oleh masyarakat lokal maupun luar,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ulfa menyampaikan bahwa ia dan kelompok tidak hanya sekedar memperkenalkan kembali minuman KEREPIS, tetapi juga berupaya meningkatkan nilai ekonomisnya. Dengan berbagai kegiatan sosialisasi, pelatihan pembuatan konten promosi.

Melalui video branding minuman KEREPIS yang kelompoknya buat tak hanya menampilkan proses pembuatan  secara detail, tetapi juga menyajikan kisah di balik minuman tersebut. 

“Kami berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk mempopulerkan minuman KEREPIS sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Nguwok. Program ini bukan sekadar upaya branding, tetapi juga langkah untuk menjaga identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi,” pungkas Ulfa.

Penulis: Tsaqifa Farhana Walidaini

Editor: Khefti Al Mawalia